BPJS Kesehatan Lubuklinggau dan RS AR Bunda Gelar FGD Monitoring Evaluasi Data Utilization Review dan Komitmen

BPJS Kesehatan Lubuklinggau dan RS AR Bunda Gelar FGD Monitoring Evaluasi Data Utilization Review dan Komitmen

BPJS Kesehatan Lubuklinggau menggelar Forum Group Discussion (FGD) Monitoring Evaluasi Data Utilization Review dan Komitmen Bersama RS AR Bunda Lubuklinggau di Ruang Pertemuan Lantai II, Kamis 10 November 2022.-foto: agung perdana linggaupos.co.id-

Harry Nurdiansyah menjelaskan kami ada 6 Kabupaten/Kota yakni Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Muratara, Empat Lawang, Pagar Alam dan Lahat.

BACA JUGA:HUT ke-54, BPJS Kesehatan Gelar Senam dan Donor Darah Massal

"Untuk kondisi sekarang yang sudah mencapai 95 persen itu yakni Kota Lubuklinggau 98 persen, Kabupaten Muratara 98 persen dan Kabupaten Lahat 98 persen,"jelasnya.

"Intinya kita menekankan bahwa agar rumah sakit memberikan pelayanan terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan karena selama ini masih ada isu bahwa pasien BPJS Kesehatan belum sembuh tapi sudah disuruh pulang karena sudah lewat 3 hari, obat yang kosong, pasien disuruh beli sendiri, pengenaan iuran biaya ke pasien,"ujarnya.

"Kami dari juga sadar BPJS Kesehatan tidak selamanya benar, banyak juga kurangnya dari kami, tapi dari rumah sakit juga bisa memahami hal-hal itu, terkait pelayanan isu-isu yang sekarang yakni bahwasannya pasien BPJS Kesehatan itu adalah wajib pulangnya tiga hari kalau pasiennya dirawat inap,"imbuhnya.

Dikatakannya, ini harus di clearkan semua, tidak ada aturan dari BPJS Kesehatan yang mewajibkan bahwasanya pasien dirawat inap harus pulang, kami memberikan kewenangan kepada pihak rumah sakit pasien dipulangkan setelah kondisi stabil atau dokter penanggung jawab pasien yang layak pulang atau tidak pulang. 

BACA JUGA:Ini Juara Tenis Meja BPJS Kesehatan - PWI Sumsel

"Saya minta tolong bukan tidak boleh dipulangkan tiga hari pasiennya tapi silahkan tapi disesuaikan dan sampaikan edukasinya yang baik dan benar bahwa itu bukan aturan dari BPJS Kesehatan tapi berdasarkan Asesmen DPJP," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Drs. Erwin Armeidi, M.Si melalui Kasi Yankes, dr. Charly Esa Kenned mengatakan,"Kami mengucapkan terima kasih kepada atas pelayanan yang diberikan secara baik kepada seluruh peserta BPJS Kesehatan ataupun non BPJS yang telah melayan,"katanya.

Direktur RS AR Bunda Lubuklinggau, dr Sarah Ainar Rahman mengatakan,"Alhamdulillah terima kasih sebelumnya kepada BPJS Kesehatan Lubuklinggau sudah membantu operasional kami dengan pengadaan uang muka,"katanya.

Menurutnya, tidak ada terlambat, sehingga kami dapat menggunakan langsung untuk operasional rumah sakit yang melayani cukup banyak pasien dan pembayaran-pembayaran vendor. 

BACA JUGA:Dodi Apresiasi Pelayanan Petugas BPJS SATU!

"Insya Allah kami tidak rugi, karena ada yang namanya mekanisme subsidi silang dan juga yang paling penting tidak rugi karena dengan kuasa Allah namun melalui kami bisa membantu masyarakat Lubuklinggau dan sekitarnya, terlebih saat keadaan ekonomi saat ini," ungkapnya. 

"Dan Insya Allah tidak ada perawatan batas 3 hari karena pasien dirawat sesuai kondisi dan kebutuhan pasien dan kami juga melalui RS AR Bunda Lubuklinggau ini bukan hanya mengharapkan keuntungan semata, Insya Allah yang paling utama kami mengharapkan berkah dan rahmat Allah, untuk bekal kami dia akhirat kelak,"jelasnya dr Sarah.

dr Sarah menambahkan kami juga memberikan fasilitas unggulan kita dalam membantu pasien yakni ada mobil yang antar pasien shuttle, pemeriksaan Oto Accoustic Emission (OAE) adalah screening atau tes pendengaran bayi baru lahir yang menangkap emisi pada koklea gratis dan ini kami berikan gratis untuk semua pasien BPJS dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: