Ini Keistimewaan Platform Telegram, Diduga Tempat Pelaku Video Perempuan Kebaya Merah Jual Konten Porno

Ini Keistimewaan Platform Telegram, Diduga Tempat Pelaku Video Perempuan Kebaya Merah Jual Konten Porno

Aplikasi Telegram yang diduga jadi platform perempuan kebaya merah jual konten dinilai punya fitur spesial dibanding aplikasi sejenis. -freepik/flaticon---

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di media sosial kembali dihebohkan dengan video viral seorang wanita berkebaya merah, sejak Selasa 1 November 2022 kemarin.

Video viral di laman Twitter, sejumlah netizen mencari link video kebaya merah. 

Video viral berdurasi 16 menit tersebut, wanita berkebaya merah itu terekam melakukan adegan mesum dengan seorang pria bertubuh gempal di sebuah hotel.

Skandal video syur yang menampilkan perempuan kebaya merah dan pria berhanduk putih yang ramai di media sosial kini sudah memasuki babak baru.

BACA JUGA:Ini Fakta Sosok Pemeran Pria di Video Syur Wanita Kebaya Merah Mirip Komedian Ini?

Identitas keduanya pun juga sudah diketahui, yaitu untuk pemeran perempuan kebaya merah berinisial AH dan sang pria berinisial ACS.

AH merupakan seorang model dan influencer asal Malang yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Dia diduga kerap menjual konten dewasa di platform Telegram.

Jumlah uang yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan konten itu disinyalir seharga Rp50 ribu.

Penggunaan platform Telegram untuk transaksi konten-konten porno sebenarnya bukan barang baru. Media sosial Twitter menjadi tempat para pelaku mempromosikan bisnisnya.

BACA JUGA:Link Video Wanita Kebaya Merah Tanpa Sensor Terus Dicari, Umur Pemerannya Muda Banget

Lalu mengapa Telegram menjadi platform yang diduga digunakan perempuan kebaya merah dan orang lain dalam menyebarkan konten pribadi?

Antony Demetriades, Vice President McAfee memberitahukan alasannya sebagaimana dikutip Disway.id dari laman Trusted Reviews.

“WhatsApp mengganti syarat dan ketentuan untuk pemakai dengan membagikan data dengan perusahaan induk mereka, Meta. Maka dari itu, banyak yang berpindah ke platform lain. Salah satunya Telegram,” katanya.

Menurutnya, Telegram mengenkripsi pesan penggunanya agar tetap aman. Meski begitu, aplikasi ini tidak secara otomatis melakukan enkripsi.

BACA JUGA:Viral Video Wanita Berkebaya Merah Mesum di Hotel, Netizen Lakukan Perburuan Link

Dr. Gareth Owenson, Searchlight Security dan co-founder CTO menjelaskan bahwa enkripsi itu tidaklah cukup kuat walau jadi fitur menarik untuk mendapatkan pengguna.

Meski begitu, dia menambahkan bahwa kemanaan yang ditawarkan Telegram sempat digunakan oleh orang-orang jahat dan mereka yang berbisnis di darkweb.

Tom Gaffney, Security Consultan di F-Secure menambahkan bahwa dibandingkan dengan WhatsApp, Telegram punya cara yang lebih sulit untuk ditembus.

Bahkan peretas yang kerap melakukan fishing memerlukan persetujuan akses dari pengguna Telegram untuk bisa melancarkan misinya.

BACA JUGA:Viral Video Pengeroyokan Pelajar di Musi Rawas

“Apabila Anda mendaftar Telegram di Britania Raya, data Anda akan disimpan di sebuah tempat di Belanda,” ujar Demetriades.

Tempat penyimpanan data yang dikelola pihak ketiga itu sendiri tidak diberikan akses untuk dapat membuka enkripsi data-data yang Telegram miliki.

Hal serupa pun berlaku bagi pengguna Telegram di negara-negara lain. Tidak mengherankan platform ini dijadikan tempat berlindung bagi mereka yang mencoba mengirimkan pesan atau data-data yang bersifat personal.(*)

Artikel ini sudah tayang di disway.id dengan judul: Ini Keistimewaan Platform Telegram, Diduga Tempat Pelaku Video Perempuan Kebaya Merah Jual Konten

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: