Tugumuljo 1958 (7)

Tugumuljo 1958 (7)

Oleh Hendy UP Sabtu pagi 23 Agustus 1958 Hampir dua jam diskusi yang mengasyikan itu tak terasa waktu menunjukkan pukul 10 pagi Pak Menteri Tobing agaknya belum begitu puas ketika diingatkan bahwa siang nanti ada agenda kunjungan lapangan ke objek transmigrasi Tugumulyo Baru yakni Proyek Q dan Z Proyek Q adalah Kampung Buminoto dan V Petung Surodadi sedangkan Proyek Z adalah Kampung Manahresmi dan Bumiagung Dan pukul 10 pagi ini agenda Pak Menteri adalah melihat kondisi Tugumulyo Lama khususnya kawasan B Srikaton sebagai calon pusat pemerintahan Desa Percobaan Tugumuljo Dalam catatan sejak hadirnya transmigrans di Tugumulyo Lama antara tahun 1937 1940 era Kolonisasi dan tambahan transmigran baru tahun 1953 1958 era RI belum ada pemerintahan desa yang resmi Satuan pemukiman A B C dan seterusnya masih disebut kampung dalam laporan resmi pemerintahan Sebutan Tugumulyo Lama adalah mencakup 15 kampung yakni A Widodo B Srikaton C Nawangsasi D Tegalrejo E Wonokerto F Trikoyo G Mataram H Wukirsari I Sukomulyo J Ngadirejo K Kalibening L Sidoharjo M Sitiharjo O Mangunharjo dan P Mardiharjo Di Tugumuljo agar dimaklumi bahwa nama desa berabjad N tidak ada dan masih misterius hingga kini Konon karena abjad itu sama dengan pangkal huruf negeri Belando Netherland Wallohu a lam Hingga tahun 1958 sebutan Pak Lurah A Lurah B dan seterusnya adalah sekadar bentuk penghormatan sebagai pemimpin tetuo kampung sebuah komunitas yang terikat secara teritorial satuan pemukiman Dan sebutan itu diadopsi dari daerah asal khususnya Jawa Tengah dan Timur Secara teknikal dan manajerial aspek penyelenggaraan tata administrasi pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dipegang oleh Kepala Djawatan Transmigrasi Namun secara legal formal masih menjadi kewenangan khusus Pasirah Kepala Marga Proatin Lima yang kala itu dijabat oleh Pangeran Amin Ratu Asmaraningrat Maka semenjak unit transmigrasi diserahkan ke Pemerintahan Marga Proatin Lima baru dibentuk Desa Percobaan Tugumuljo Dan yang ditunjuk sebagai lurahnya adalah Sdr Sastrosuwarno yang memiliki reputasi baik seorang transmigran yang gigih piawai dalam berkomunikasi dengan etnik manapun mantan lurah dan sedang menjadi anggota DPRD Menjelang tegak hari didampingi oleh Pak Abdurachman Pak Sastro Pak Soehoed dan tokoh masyarakat lainnya rombongan Pak Menteri blusukan keliling Kampung Srikaton Objek yang pertama dikunjungi adalah pasar kemudian rumah lurah dan rumah rumah warga Lalu meninjau persawahan usaha peternakan sampingan seperti ayam itik kerbau dan sapi Ternak kerbau dan sapi terutama dimanfaatkan untuk membajak sawah dan tabungan Tak luput dari perhatian Pak Menteri Tobing adalah infrastruktur jalan dan kanal irigasi Antara lain agar Bupati mulai memikirkan dan mengusulkan ke pusat untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju ibukota Lubuklinggau Seperti diketahui kala itu akses jalan dari Lubuklinggau ke Tugumulyo saat itu adalah via Tabapingin menyebrang sungai Kelingi belum ada jembatan lalu naik ke arah kanal irigasi primer kini Desa Siringagung dan menyusuri tanggul irigasi hingga di Tugumulyo Sementara itu jaringan irigasi yang permanen baru sampai di Desa F Trikoyo sepajang 10 km dari Watervang Yakni peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1939 1941 satu paket dengan pembangunan Dam Watervang dengan total anggaran sekitar 765 ribu gulden Bersambung Muarabeliti 1 Februari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: