Ko Hin (4)

Ko Hin (4)

Oleh Purwadi SP M Si Review Buku Konflik Jawa Pos Pasca Pecah Kongsi Dahlan Iskan vs Goenawan Mohamad Buku 1 BUKU Konflik Jawa Pos ini sangat berat jika jadi satu buku Beratnya 1 9 Kg 3 buku andai dicetak dengan kertas bagus HVS dan tebal 1 5 Kg kalau dengan kertas biasa tipis Mas Bahari memilih kertas biasa Tapi kualitasnya cukup bagus Kertasnya kuning yang memang untuk buku Yang biasa juga dipakai JP Books Hanya saya kebagian hasil cetak agak kurang bagus berbayang di halaman akhir buku 3 BACA JUGA Kalimat Pembuka yang Provokatif 1 Ya Mas Bahari membaginya jadi 3 buku Buku 1 setebal 558 termasuk pengantar prolog Juga termasuk kisah dua wartawan Sholihin Hidayat Ko Hin dan Santoso Bondet Kedua wartawan ini generasi pertama Bisa dikatakan perintis Jawa Pos Yang gembleng Bos Dahlan Iskan langsung Ko Hin seangkatan dengan alm Margiono Ketua PWI Pusat 2 periode yang kelak jadi bosnya Rakyat Merdeka dan melahirkan Indo Pos Margiono telah berpulang karena sakit dan terinveksi Covid Itu bertepatan dengan 1 Februari 2022 tanggal libur Imlek Konconya Ko Hin Sholihin Hidayat meninggal 25 Nopember 2016 Ko Hin mengalami stroke beberapa tahun sebelum meninggal dunia BACA JUGA Mental Wartawan Sejati 2 Buku 2 setebal 437 halaman Dan buku ke 3 tebalnya 470 an halaman Totalnya 1 465 halaman Ukuran buku 155 mm x 230 mm Desain sampul Layout Imron Penerbit PT Media Konco Lawas Sudah bisa ditebak pengurusnya adalah para pensiunan wartawan karyawan JP Kenapa Mas Bahari menulis khusus tentang Ko Hin Sholihin Hidayat Sangat subjektif kata Mas Bahari Semaunya dia Tidak ada syarat khusus Ko Hin kata Mas Bahari layak d tulis karena satu satunya Pemimpin Redaksi Jawa Pos yang independen BACA JUGA Momentum Cuan 3 Sholihin Hidayat jadi Pimred menggantikan Margiono pada 1995 hingga kisaran tahun 2000 an Lalu komando redaksi berganti ke Dhimam Abror Djuraid Ko Hin berani Kebijakan redaksinya tidak bisa diintervensi oleh siapa pun Termasuk Pak Dahlan tidak bisa ujar Mas Bahari Contoh keberanian Ko Hin di redaksi sewaktu foto penonton sepak bola yang mobilnya terbalik Dan wartawan foto JP menjepretnya Terbit di halaman 1 JP Foto itu juga jadi juara dalam lomba foto internasional Nah ketika akan terbit di halaman 1 JP itulah Bos DIS tidak berkenan Menurut DIS dia mencurigai foto itu ada dugaan unsur rekayasa Wes sudah terlanjur Cetak ae terbitkan saja kata Ko Hin seperti ditulis Mas Bahari di bukunya Keberanian Ko Hin kata Mas Bahari dalam bukunya bukan hanya kerap melawan perintah Bos DIS namun terhadap orang luar Pernah suatu hari ada demo yang akan merangsek ke kantor JP Massa yang protes pemberitaan JP Ko Hin menghadapi massa dengan teriakan Allahu Akbar Saya tidak takut kepada siapa pun kecuali Allah teriak Ko Hin yang sebelum pimred JP jadi Redpel Redaktur Pelaksana Mendengar teriakan Ko Hin massa pun melembek dan undur diri dari kantor JP Seisi kantor JP tercengang Termasuk Bos DIS tidak mengira Solihin Hidayat seberani itu Hal aneh lagi cerita Mas Bahari di bukunya yang sumbernya dari teman Ko Hin Dia adalah Djoko Irianto Hamid Sewaktu memutuskan anak bungsunya dari dua anak Bagus Setiap akan didaftarkan sekolah Bagus tidak mau Selalu menangis Ko Hin mengadu ke Gus Mik KH Hamim Tohari Djazuli Jawab Gus Mik ya sudah Hin serahkan saja kepada Gusti Allah Setelah itu Ko Hin tidak lagi memaksa si Bagus untuk sekolah Pendidikan baca tulis dan mengaji Bagus sepenuhnya oleh istrinya Ko Hin yang lulusan S2 Unmuh Malang Yang pondasi agamanya kuat karena lulusan MAN Dan ngaji tasawwuf nya pun kuat Menganut ziarah kubur Apalagi ziara makam para wali Allah Kirim fatiha dan rajin sowan ke para Kiyai ini Pondasi Agama inilah yang membuat Ko Hin pasrah nerimo dalam menjalani kehidupan Usai pensiun dari JP pernah terjun ke politik Daftar bakal calon wakil bupati di Sidoarjo tahun 2000 tapi gagal Dia sempat menjadi redaktur di koran Suara Indonesia Dan jadi anak buah Dhimam Abror Djuraid ror Tidak lama di sana karena kembali ke JP Group Ke JTV menjadi hos program Talk Show KOM Ko Hin Opo Maneh Ko Hin Apalagi Atas rekomendasi dan rayuan teman Djoko Irianto Hamid Di sini KoHin bersinar lagi Seakan menemukan semangat baru Namanya ngetop Sehingga panggilan bib habib yang selama di koran JP tenggelam oleh KoHin Hingga menutup hidupnya nama KoHin dikenang para Konco Lawas Cowas di JP Menurut saya kisah KoHin ini menarik Pantas Mas Bahari mengangkatnya Pejuang jurnalis sejati Sosok Pimred yang ngayomi dan bertanggung jawab kepada anak buahnya Dan satu lagi tidak mudah menjadi Pimred yang berani menentang permintaan atasan sendiri bersambung Penulis adalah wartawan yang kini menjabat General Manager Surat Kabar Harian SKH OKU Timur Pos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: