Gebuki Persebaya

Gebuki Persebaya

Oleh Purwadi SP M Si Review Buku Konflik Jawa Pos Pasca Pecah Kongsi Dahlan Iskan Vs Goenawan Mohamad Buku 2 BONEK Bondho nekat Artinya modal nekat Nekat sengsara dengan modal pas pasan demi menyaksikan jagoannya bertanding Ya itulah julukan supporter pendukung tim sepak bola Persebaya Surabaya Bagaimana pun caranya para Bonek selalu berusaha mendampingi tim baju ijo saat bertanding Mereka nekat pergi nonton meski harus berangkat sendiri Walau tidak ada uang Meski tidak dikordinir Yang penting mereka bisa menyaksikan Persebaya bertanding Seperti pertandingan antara Persebaya vs Persija Laga final divisi utama PSSI musim 1987 1988 di Gelora Bung Karno Para Bonek berangkat sendiri ke Jakarta Numpak spur Surabaya Jakarta Ada juga yang naik bus Padahal sampai di Jakarta sebagian mereka tidak kebagian tiket masuk stadion hingga berhamburan di luar stadion Usai nonton pun mereka rela terlantar Tidur di emperan toko atau pulang ngeteng numpang sana sini Jawa Pos lah yang mempopulerkan sebutan Bonek untuk supporter tim Persebaya Dan tokoh JP yang membesarkan nama itu adalah Dahlan Iskan Sehingga pantas Bos DIS menempatkan Persebaya olahraga spesial di JP Emm Persebaya ujar Bos DIS ketika menjawab pertanyaan Wisnu Nugroho mengenai strategi DIS membesarkan JP di Podcast Kompas com Itu salah satu diantara sekian momentum yang ikut mendongkrak oplah Jawa Pos awal awal dibawah kendalinya Bos DIS memanfaatkan kecintaan warga Surabaya terhadap Persebaya Waktu itu kata Bos DIS Jawa Pos lama membuat berita Persebaya ketika ada pertandingan saja Itu kita rubah Berita bola apalagi Persebaya kita bikin beritanya bukan saat main saja Pra pertandingan pun kita beritakan kata Bos DIS Sayangnya di buku Mas Bahari tidak mengulas awal Jawa Pos memanfaatkan Persebaya Mas Bahari hanya mengulas perseteruan JP vs Persebaya pasca Azrul Ananda dan Bos DIS tidak lagi di manajemen JP Padahal momentum Persebaya ini cukup mewarnai kemajuan JP hingga Bos DIS melalui Azrul memutuskan membeli saham PT Persebaya Indonesia PI Kembali ke Bos DIS yang memainkan emosi cinta warga Surabaya terhadap Persebaya Dan Bos DIS tahu itu akan membuat koran JP laris Ajib sekali insting bisnis Bos DIS Dan kepercayaan Dirut Tempo Eric Samola benar benar tidak disia siakan Bos DIS Setelah dibeli PT Grafiti Pers Tempo 1982 dari pemilik lama Mr The Cung Shen Eric Samola selaku Direktur Utama Tempo menugaskan Bos DIS mengelola Jawa Pos nama lama Djava Post Sejak itu Jawa Pos berubah total mulai dari isi hingga ke sistem pemasarannya Gumanan Bos DIS yang geram melihat isi Jawa Pos rupanya didengar Tuhan Ketika masih menjabat Kabiro Majalah Tempo Surabaya saat membeli Jawa Pos ia mendapat tugas itu dari Eric Saat menjadi Kabiro Tempo di Surabaya setiap hari Bos DIS membaca koran harian Termasuk koran Djava Post nama lamanya Bos DIS kesal dan geram dengan isi berita koran itu Kalau saya menjadi pengelola koran ini Saya akan begini begitu kan koran ini gumam Bos DIS Eh ndilalah Doa dalam hati Bos DIS diijabah Tuhan Ya itu tadi dia mendapatkan durian runtuh Dipercaya mengelola Jawa Pos Sewaktu mengantar Eric Samola ke bandara tiba tiba Eric berkata Anda bersedia mengelola salah satu koran kata Eric kepada Bos DIS di dalam mobil menuju Bandara Juanda Mulai saat itu jadilah Bos DIS pengendali Jawa Pos dan mundur dari Tempo Dari 1982 hingga Juni 2018 Praktis 36 Tahun Bos DIS mengopeni Jawa Pos Sehingga wajar orang menilai ruhnya ikon nya Jawa Pos adalah Dahlan Iskan Pokoknya apa pun aktivitas Persebaya kita beritakan Kita gebuki Persebaya Kalau kalah tanding kita gebuki ujar Bos DIS kepada Wisnu Nugroho Pimred Kompas com Sejak saat itu lanjut Bos DIS oplah Jawa Pos meningkat Puluhan ribu eksemplar oplah Jawa Pos bertambah Tadinya ketika manajemen lama koran ini hanya cetak 6 ribuan eksemplar saja Dengan ide dan insting bisnis Bos DIS mampu merubah Jawa Pos menjadi bacaan utama warga Surabaya dan sekitarnya bersambung Penulis adalah jurnalis saat ini menjabat General Manager OKU Timur Pos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: