Palembang Mengalami Suhu Ekstrem dalam 30 Tahun Terakhir

Palembang Mengalami Suhu Ekstrem dalam 30 Tahun Terakhir

LINGGAUPOS CO ID Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menjelaskan Palembang mengalami suhu maksimal atau ekstrem dua kali dalam setahun Yakni pada Mei dan November yang berkaitan dengan gerak semu tahunan matahari keseimbangan panas darat dan laut dan faktor iklim lainnya Menurut rilis yang diterima hasil pengukuran Stasiun Klimatologi Palembang pada 9 dan 10 Mei 2022 mencatat suhu maksimum masing masing 34 7 C dan 35 1 C Nilai ini berada di atas persentil 95 batas ekstrem yaitu 34 01 C Artinya suhu maksimum yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Mei 2022 tersebut merupakan salah satu catatan suhu ekstrem dalam 30 tahun terakhir jelas Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan Wandayantolis Dijelaskannya suhu 35 1 C berada pada rangking 11 suhu terpanas untuk setiap bulan Mei Adapun 34 6 C berada pada urutan ke 30 Suhu terpanas yang pernah tercatat untuk bulan Mei adalah sebesar 35 7 C Suhu panas yang terjadi berkaitan dengan tingkat perawanan yang rendah pada siang hari sehingga pemanasan oleh sinar matahari yang sampai permukaan bumi cukup intensif Pada saat ini wilayah Sumatera Selatan juga sedang dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau dengan tren penurunan curah hujan Penurunan curah hujan akan diikuti oleh penurunan tingkat kelembapan udara yang artinya jumlah uap air di atmosfer yang biasanya dapat menyerap ataupun memantulkan panas matahari menjadi berkurang Dampak yang dirasakan langsung adalah udara yang terasa lebih menyengat Terjadinya peningkatan suhu panas juga berkaitan dengan anomali suhu muka laut yang berkisar 0 5 1 C dari biasanya yang akan turut memanaskan suhu udara di daratan Suhu udara panas di Palembang dan Sekitarnya masih akan terasa hingga akhir Mei Pada Juni meski merupakan periode kemarau namun karena gerak semu matahari yang telah berada jauh ke Bumi Belahan Utara BBU secara umum suhu di wilayah Sumatera Selatan akan menurun Berkaitan dengan hal itu Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan mengimbau bahwa suhu panas pada siang hari dapat memicu dehidrasi dan juga gangguan pada kulit Untuk itu masyarakat dapat memerhatikan tingkat konsumsi air minum guna mencegah terjadinya dehidrasi Baiknya menggunakan pakaian atau semacamnya yang dapat mencegah sengatan matahari langsung ke kulit jelasnya Peningkatan suhu udara juga meningkatkan potensi terjadinya kebakaran baik pada pemukiman juga pada lahan pertanian dan hutan Kiranya dapat lebih bijak mencegah terjadinya kebakaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: