Budaya seperti ini membuat pemuda kesulitan untuk tampil sebagai penggerak perubahan.
Meskipun demikian, tantangan ini bukan alasan untuk berhenti, justru menjadi motivasi untuk menciptakan cara-cara baru dalam mengorganisasi diri.
Dengan komunikasi yang terbuka, kepemimpinan yang inklusif, serta dukungan lingkungan, gerakan pemuda di desa dapat tumbuh menjadi kekuatan sosial yang membawa perubahan nyata—dari pembangunan desa, peningkatan literasi, hingga pemberdayaan ekonomi.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)