
LINGGAUPOS.CO.ID – Tim Macan Linggau sudah menangkap seorang remaja yang diduga melakukan pencurian meteran PDAM, yang sempat viral dan meresahkan warga.
Remaja tersebut sebut saja A, berhasil diamankan oleh Tim Macan Linggau di pinggir rel Kereta Api (KA), pada Kamis pagi 17 Juli 2025.
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Adithia Bagus Arjunadi melalui Kasat Reskrim AKP Kurniawan Azwar menjelaskan bahwa pendalaman sementara, diketahui ada 15 TKP pencurian meteran PDAM di Lubuk Linggau.
“Untuk pelaku-pelaku lainnya sedang kita lakukan pengembangan,” jelas Kasat Reskrim, sambil menjelaskan bahwa pelaku menjual meteran tersebut, dan juga sedang dalam pendalaman.
BACA JUGA:Aksi Pencurian Meteran Air PDAM di Lubuk Linggau Marak, Video Pelaku Beredar di Media Sosial
Seperti diketahui sebelumnya, warga aksi pencurian meteran air PDAM Lubuk Linggau kini marak terjadi. Terakhir terjadi Selasa 8 Juli 2025, tepatnya di Gang Makruf, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Bahkan video salah seorang terduga pelaku pencurian, juga beredar di media sosial. Dalam video tersebut tampak seorang pemuda yang melintas saat hujan sedang terjadi.
Dalam video tersebut, terdengar suara warga yang mengatakan, agar Tim Macan Linggau menangkap pelaku, karena sudah sering mencuri meteran PDAM dan meresahkan masyarakat.
Sementara itu diceritakan, Sisto, warga RT 2, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, bahwa aksi pencurian ini sudah sering terjadi.
BACA JUGA:Habis Ngopi Bareng Dengan Teman, Pria di Palembang Terancam Alami Kebutaan, Ini Penyebabnya
Bahkan diperkirakan sudah 20 meteran di curi di wilayah itu. Warga menduga pelaku yang melakukan aksi pencurian tersebut merupakan komplotan yang sama dan diduga lebih dari satu orang.
“Kalau bisa pelaku ditangkap, sebab sudah meresahkan. Di gang kami sudah sekitar 20 an meteran yang hilang dicuri. Aksi pelaku melakukan pencurian terekam kamera CCTV,” jelas Sisto Rabu, 9 Juli 2025.
Sisto juga aksi pencurian meteran air PDAM ini sudah ada yang menampungnya. Sebab sudah puluhan kali terjadi dan pelakunya diduga merupakan komplotan. “Diduga sudah sindikat dan ada penampungnya,” ungkapnya.