Pertama kali tercatat dalam Serat Centhini tahun 1814
Karya sastra jawa ini menyebut berbagai metode memasak, termasuk menggoreng dan menumis. Di masa lalu, minyak babi digunakan dalam proses menggoreng.
Namun pada abad ke 19 minyak kelapa sawit mulai diperkenalkan oleh Belanda pada tahun 1848, sehingga membuat gorengan makin terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Dijamin Bersarang Anti Gagal! Intip Resep Makanan Bika Ambon Khas Medan yang Viral di TikTok
Berbagai jenis gorengan khas daerah
Setiap daerah di Indonesia mempunyai versi gorengan yang khas. Contohnya Bakwan (Jawa), Bala-Bala (Jakarta) dan di daerah Malang namanya Weci namun bahan utamanya sama yakni terbuat dari tepung ditambah sayur atau udang.
Cireng (Sunda) terbuat dari tepung tapioka, teksturnya kenyal dan renyah. Mendoan (Jawa Tengah) terbuat dari tempe goreng setengah matang.
Keanekaragaman ini menunjukkan betapa luasnya adaptasi kuliner di Indonesia.
Gorengan bisa dijadikan ide bisnis saat ramadan karena modal kecil, mudah dibuat dan cepat laku sehingga penjual musiman akan banyak muncul di bulan ramadan karena untungnya besar.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI