“Yang tadi kami paparkan kurang lebih 21 proyek pada tahap pertama yang total investasinya kurang lebih sekitar US$45 miliar," katanya.
Pemerintah lanjutnya, juga akan membangun DME berbahan baku dari batubara low kalori, sebagai substitusi daripada LPG.
Hal ini dilakukan agar betul-betul produknya bisa dipasarkan dalam negeri sebagai substitusi impor.
Proyek DME, sebetulnya sudah ada rencana pembangunan dari investor asal Amerika Serikat dan China.
Namun rencana itu urung dilakukan dengan alasan tertentu. Kini RI berencana menggunakan kekuatan dalam negeri untuk merealisasikan proyek itu.
Kemungkinan besar salah satu pemodal yang akan membangun proyek ini berasal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menurut Bahlil rencananya proyek DME itu akan direalisasikan di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI