Diungkapkannya, misalnya pada tahun ini, anak-anak diajak langsung untuk bertemu dengan kaum marjinal yaitu anak-anak dari Suku Anak Dalam (SAD).
Tidak hanya melihat atau berkunjung ke anak-anak suku dalam, siswa Sekolah Kasih Yobel melalui program sekolah tersebut juga sering berkunjung ke panti asuhan.
“Kenapa kami menonjolkan pelayanan sosial ini, supaya anak-anak dapat belajar bersyukur, mereka dapat belajar bahwa diluar sana ada orang lain yang lebih sulit dari mereka, kemudian mereka juga diajarakan untuk mengasihi orang lain,”jelasnya.
BACA JUGA:Cara Cek DTKS untuk Dapat Bansos PIP Hingga KJMU, Mahasiswa dan Siswa Wajib Tahu!
Kristina pun berharap, kedepannya melalui evaluasi dan refleksi yang dilakukan, Sekolah Kasih Yobel dapat terus berbenah diri.
“Kedepannya kita akan terus membenahi diri, dalam berbagai aspek, baik sarana prasarana sekolah, dan juga pelayanan-pelayanan yang kami tawarkan kepada masyarakat Lubuklinggau,” tutupnya.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI