Oleh : Zubair Rafsanjani *)
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan agama, telah lama dikenal sebagai tempat di mana berbagai etnis, bahasa, dan agama berkembang secara bersamaan (Fuadi, 2020; Hartoyo, 2010; Sutardi, 2007).
Namun, keragaman ini juga sering kali menjadi sumber potensi konflik, terutama dalam konteks agama.
Terdapat banyak kasus di mana perbedaan agama menjadi pemicu konflik sosial, yang sering kali berdampak negatif pada stabilitas dan harmoni di masyarakat (Digdoyo, 2018; Ernas et al., 2014; Haryani, 2019; Ode & Rachmawati, 2017; Sopiyan et al., 2022; Turmudi, 2021; Ulya, 2016; Wahab, 2015).
BACA JUGA:Peran Dana Desa Dalam Pembangunan Ekonomi dan Sebagai Pengendali Inflasi Kabupaten Musi Rawas
Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa moderasi beragama sangat penting dalam menjaga stabilitas dan harmoni Masyarakat di Indonesia
Perbedaan menyangkut agama, suku, ras, bahasa, daerah, golongan sosial, dan tingkat ekonomi telah lama menjadi isu penting di Indonesia.
Pada masa Orde Baru, dengan dalih menghindari “ketidaktertiban” sosial, pengelolaan perbedaan dilakukan dengan kontrol ketat sehingga menimbulkan masalah sosial.
Bagi penguasa Orde Baru, perbedaan suku, agama, ras, dan golongan sosial — terkenal dengan ringkasan SARA — merupakan sumber issu yang paling menentukan dan dalam tingkatan tertentu menjadi hal yang sensitif.
BACA JUGA:Menjenguk Gedung Tua Bappeda Musirawas
Karena itu issue ini diperlakukan dengan hati-hati; bahkan tidak boleh di-“sentuh”.
Kalau dilakukan akan menimbulkan kemarahan kelompok sosial tertentu. Karena itu seluruh wacana mengenai perbedaan dibatasi dan terlarang untuk dibicarakan, (Mujiburrahmahman 2011).
Kabupaten Musi Rawas merupakan kabupaten yang masuk dalam wilayah provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang etnis yang heterogen antara lain etnis Musi, Lembak, Jawa, Sunda, Bali, Batak, Padang, Suku Anak Dalam, Timor-Timur dan etnis lain yang belum terdeteksi secara detail baik oleh Badan Pusat Statistik maupun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Selain dengan latar belakang yang heterogen, masyarakat Kabupaten Musi Rawas juga memeluk agama yang beragam seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha.
BACA JUGA:Karangketuan: Jejak Antropologis dan Kisah Heroiknya (7)