Mengenal Frans Kaisiepo, Sosok Pahlawan Nasional Pada Uang Rp10.000

Sabtu 09-11-2024,19:49 WIB
Reporter : Indah Manda Sari
Editor : Budi Santoso

LINGGAUPOS.CO.ID – Pahlawan nasional Frans Kaisiepo menjadi simbul uang Rp10.0000 yang menjadi alat transaksi masyarakat Indonesia.

Kendati sering dilihat dalam uang pecahan Rp10.000, sosok Frans Kaisiepo tidak banyak diketahui masyarakat. 

Penasaran dengan sejarahnya yuk disimak informasi berikut ini.

Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari wikipedia Frans Kaisiepo merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Pulau Biak pada 10 Oktober 1921.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Hebat Ratu Sinuhun, Pahlawan Perempuan Asal Palembang

Ayahnya bernama Albert Kaisiepo dan ibunya bernama Albertina Maker. Kaisiepo menikah dengan Anthomina Arwam dan memiliki tiga orang anak.

Pasangan itu tetap bersama sampai kematian Arwam. Pada 12 November 1973, ia menikah dengan Maria Magdalena Moorwahyuni, perempuan keturunan keluarga ningrat Tjondronegoro, kakek buyutnya merupakan Bupati di Kudus, Jawa Tengah.

Mereka memiliki satu anak laki-laki dan kemudian mengadopsi seorang anak perempuan

Nasionalisme Indonesia

BACA JUGA:Tumbuhkan Nasionalisme, Inilah 20 Nama Pahlawan Indonesia, Salah Satunya Presiden Soekarno

Beliau pernah bersekolah di sebuah sekolah guru agama Kristen di Manokwar dan Sekolah Kursus Pegawai Papua (Papua Bestuur School) di kota NICA, sekarang Kampung Harapan, Distik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Kemudian pada tahun 1945, Frans bertemu dengan Sugoro Atmoprasodjo di Sekolah Kursus Pegawai guna menemukan titik temu untuk dukungan bersama  kemerdekaan Indonesia.

Beliau sering mengadakan pertemuan rahasia untuk membahas aneksasi Nugini Belanda oleh Republik Indonesia.

Tepat 31 Agustus 1945, saat itu Papua masih diduduki Belanda, nama diketahui Frans merupakan salah satu orang yang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan menjadi orang yang pertama kali mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.

BACA JUGA:3 Pahlawan dari Jambi yang Harus Diketahui, Ini Profil dan Perjuangannya

Juli 1946, Frans dijadikan utusan Nugini Belanda dan menjadi satu-satunya orang asal Papua pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan.

Kategori :