Dirinya baru mengetahui jika anaknya menjadi korban penganiayaan tiga hari setelahnya, setelah salah seorang keluarganya melihat video yang beredar.
“Awalnya dia dak ngaku, dia bilangnya jatuh. Tahunya ada keluarga saya yang dapat video itu, setelah anak saya ngaku baru kami buat laporan polisi,” ungkapnya dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Jumat 20 September 2024.
Kata Faradilah, ia menginginkan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Sang ibu tidak terima anaknya mendapatkan perlakuan seperti itu.
Polisi Tengah Selidiki
BACA JUGA:56 Eks Jamaah Islamiah di Sumatera Selatan Ucapkan Ikrar Setia ke NKRI
Adapun Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi mengatakan jika pihaknya telah menerima laporan dugaan perundungan siswi SMP itu.
Saat ini, kasus perundungan yang viral tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Jambi.
“Iya sudah masuk laporan ke PPA. Sementara masih proses (penyelidikan),” ujarnya, pada Kamis 19 September 2024.
Eko pun memastikan abhwa pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus dugaan perundungan itu, sesegera mungkin akan memeriksa saksi dan korban.
BACA JUGA:KPU Mura Laksanakan Rakor Mitigasi Kerawanan Pilkada Serentak 2024
“Besok jumat kami akan lakukan pemeriksaan pelapor dan korban,” jelasnya.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI