Diungkapkan Teti, jumlah siswa SLB Negeri Lubuk Linggau saat ini berjumlah 105 orang. Jumlah tersebut berkurang semenjak fenomena corona atau covid-19 yang pernah terjadi.
“Siswanya sekarang sudah agak berkurang, pertama semenjak corona, kemungkinan siswa ini sudah terbiasa di rumah saja,” ungkapnya.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi salah satu kendala. Diungkapkan Teti, rata-rata orang tua SLB Lubuk Linggau dengan ekonomi menengah kebawah.
BACA JUGA:Kapolres Mura: Kami Tidak Main-Main, Ada Pelanggaran Pidana Pilkada, Kami Pidanakan
“Jarak sekolah ke pusat sekolah agak jauh, sementara orang tua tidak hanya punya 1 anak, jadi orang tua pun akan mengeluarkan ongkos yang cukup mahal, hingga jajan anak yang juga perlu,” terangnya.
Kata Teti, jika dulu sempat ada bantuan pemerintah untuk SLB Negeri Lubuk Linggau, yakni bantuan belajar siswa. Namun bantuan itu kini telah di setop oleh Kementerian sejak Covid-19.
“Dulu ada bantuan belajar, mulai dari seragam, sepatu yang diberikan untuk siswa, sejak covid sampai sekarang bantuan tersebut tidak ada lagi,” jelasnya.
Teti Eriani sebagai kepala SLB Negeri Lubuk Linggau berharap, agar anak-anak muridnya di SLB kedepannya bisa lebih baik lagi, bisa mendiri.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026: Prediksi Brasil vs Ekuador, Sabtu 7 September 2024, Kick Off 08.00 WIB
“Semoga lulusan SLB Negeri Lubuk Linggau bisa mandiri (mengandalkan diri sendiri mulai dari berpakaian dan hal lainnya), dan mudah-mudahan anak-anak yang mempunyai kemampuan lebih bisa berprestasi, berkarya hingga bisa menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri,” sambungnya.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI