Ana juga menceritakan kepada Muhida ayuk iparnya kalau kenal dengan terduga pelaku SA. Bahkan terduga pelaku SA disebut-sebut memiliki hutan dengan korban.
“Kiai (kakak), tangkap pelakunyo. SA yang nembak laki aku,” pinta Ana saat kakak iparnya anggota Polri salah satu Polsek di Palembang datang melihat jenazah korban.
BACA JUGA:Catat! Mulai 1 Oktober 2024 Kendaraan Ini Terancam Tidak Bisa Isi Pertalite, Intip Daftarnya
Ana bercerita kepada kerabatnya kalau pagi sebelum kejadian penembakan, suaminya pergi bekerja seperti biasa. Saat itu sang suami (almarhum Nunung) sempat minta dimasakan sayur bayam untuk makan siang.
Sementara itu ayuk kandung korban, Muhida alias Ida, menegaskan adiknya orang baik. Selain itu dia tahu dengan terduga pelaku penembak adik kandungnya. “Tapi sudah kabur,” tegasnya.
Sepengetahuan Ida, selama ini almarhum Nunung tidak punya masalah dengan terduga pelaku Sa.
Makanya dia heran Sa sampai setega menembak adiknya hingga tewas.Ida menduga Sa hanya orang suruhan atasannya.
Menurut Ida, adiknya sudah beberapa bulan gajinya tertunda. Dikabarkan Senin, 2 September 2024 adiknya akan menerima gaji tersebut.
Dikatakan Ida, almarhum Nunung meninggalkan 1 istri bernama Ana dan 3 anak.
Yang paling besar perempuan inisial Ca mondok di Pondok Modern Darussalam Gontor, Provinsi Lampung.
Sementara itu yang paling bungsu inisial Ok masih sekolah di PAUD/TK.
BACA JUGA:Keterlaluan, Pencuri di Lubuk Linggau Embat Kursi Roda Anak Disabilitas
Ida meminta pihak kepolisian, segera menangkap pelaku yang telah membunuh adiknya. Selain itu meminta aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku.
“Adik saya sudah dibunuh, hukuman yang setimpal harus dibayar nyawa juga,” kata Ida.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI