“Dikeluarga kami tidak ada yang memiliki riwayat diabetes. Makanya saya kroscek sama istri apa saja yang dimakan atau jajanannya,” kata Dopi.
Kalau di rumah diakuinya, istrinya masih bisa mengontrol. Namun ketika di sekolah, tentu tidak bisa diketahui apa saja yang dibeli anaknya.
“Kami tanya ke teman sebangkunya, ternyata memang anak saya ini sering membeli es di kantin sekolah,” tambahnya.
Dopi juga konsultasi dengan dokter yang menangani anaknya. Dijelaskan kemungkinan besar penyebab memang akibat jajajan.
Dengan adanya kejadian ini, Dopi tidak ingin menyalahkan siapapun. Namun ia meminta apa yang terjadi dengan anaknya menjadi pelajaran bagi orang tua lainnya dan pihak sekolah.
“Harapan saya orang tua harus kontrol dengan jajanan anaknya. Kemudian juga pihak sekolah agar, kontrol kantin sekolah agar tidak menjual jajanan yang bergula tinggi atau membahayakan anak-anak,” harapannya.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI