“Alhamdulillah, untuk kurikulum AIS kita membuat pembeda dari sekolah lain, selain mengikuti kurikulum dinas (kurikulum merdeka), kita juga punya kurikulum khas AIS yang memang hanya ada di AIS dan kita kolaborasikan dengan kurikulum merdeka,” jelas Sevi Syophia.
Lebih Lanjut, Sevi Syophia mengungkapkan di AIS sendiri pembelajarannya dibagi untuk 60% pembelajaran diniyah dan 40 % pembelajaran tematik.
Ia menjelaskan secara umum pembelajaran diniyah itu disebut sebagai pembelajaran agama, dimana terdapat pelajaran Fiqih, Siroh (sejarah), adab, pembelajaran Alquran, Hadits dan doa, bahasa arab.
“Untuk pembelajaran tematik, kita juga memadukannya dengan pembelajaran diniyah,” ungkapnya.
Dengan pembelajaran diniyah dengan persentase 60% tersebut, Kepala TKIT AIS meyakini bahwa nilai-nilai syariat memiliki peran yang penting untuk kehidupan dunia dan akhirat para murid-muridnya. Sehingga mampu melahirkan generasi islam Indonesia yang shalih.
Beragam Ekstrakurikuler Pengembang Potensi dan Bakat
Saat ditanyai mengenai apakah ada ekstrakurikuler yang juga diperuntukkan untuk siswa AIS, rupanya ada berbagai macam ekskul yang diwajibkan.
Selain Pramuka, beberapa ekskul yang wajib diikuti oleh seluruh siswa seperti English Club, Match Club, Art, Informatika, Olahraga, Tahfidz dan lainnya.
Kegiatan ekskul dilakukan usai pembelajaran selama 1 pakan sekali. Bahkan, rencananya AIS juga akan membuka ekstra Robotik.
Menariknya, AIS juga mengadakan kegiatan internal program orang tua belajar yakni kajian parenting setiap bulan, PTC (Parent Teaching Meeting) program kunjungan edukasi.
Berkolaborasi dengan Orang Tua Siswa
Abdurrahman Islamic School (AIS) selain memiliki gedung mewah dan fasilitas yang nyaman untuk belajar, juga memiliki beberapa keunggulan lain.
BACA JUGA:Heboh Warga Lubuk Linggau Mendadak Cium Bau Melati Malam Hari, Pertanda Apakah?
Seperti, program bimbingan muroja'ah whatsapp untuk memfasilitasi siswa memurojaah hafalan di rumah bersama orang tua siswa.