LINGGAUPOS.CO.ID- Abdurrahman Islamic School (AIS) salah satu Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang ada di Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Sejak berdiri pada tahun 2019 di Kota Lubuk Linggau, tepatnya di Jl Fatmawati Soekarno, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuk Linggau Timur 2, Abdurrahman Islamic School (AIS) telah membuka kelas untuk TK dan SD.
Baru berdiri kurang lebih 5 tahun di Lubuk Linggau, Namun AIS sendiri telah berhasil menarik atensi masyarakat setempat terlebih karena statusnya sebagai Sekolah Islam Terpadu.
Dimana, pengajaran yang dilakukan terhadap murid-murid AIS baik TKIT maupun SDIT dipererat dengan kehidupan beragama islam, untuk selalu mengingatkan akan kuasa Allah SWT.
BACA JUGA:Kuliah S2 di UNMURA di Lubuk Linggau Bisa Selesai 3 Semester, Simak Keunggulannya
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala SDIT, Ubay Hidayat, S. Sos beserta Kepala TKIT, Sevi Syophia, S.H kepada LINGGAUPOS.CO.ID
“Iya untuk setiap pembelajaran di AIS, kita akan memasukan nilai-nilai keagamaan islam, misalnya dalam pelajaran matematika pun kita akan kaitkan dengan keimanan keilmuan tentang agama,” terang Ubay Hidayat pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Ubay Hidayat mengungkapkan bahwa hal tersebut sesuai dengan visi yang ingin dibangun oleh AIS.
Yakni dapat melahirkan generasi yang bertauhid, berakhlakul karimah, berwawasan luas, dan mampu mengembangkan potensi diri.
BACA JUGA:Heboh Bau Melati Malam Hari di Lubuk Linggau, Netizen Sebut dari Sini Asalnya
Salah satu yang menjadi prioritas AIS terhadap anak-anak tentang adab dan akhlak, ketika anak-anak belajar bidang ilmu apapun.
“Misalkan tentang tumbuhan, maka bagaimana akhlak dan adab kita terhadap tumbuhan, hewan, dan sebagainya akan kita terapkan,” jelas Ubay Hidayat.
Selain itu ada 3 misi yang diusung AIS dalam menaungi SDIT dan TKIT. Yakni membentuk pemimpin yang bertauhid berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih.
Sementara, Sevi Syophia mengungkapkan bahwa AIS sendiri memiliki kurikulum khusus, yang bisa dikatakan berbeda dengan sekolah lain,
BACA JUGA:Viral Peringatan Darurat di Media Sosial, Demokrasi Indonesia dalam Kondisi Bahaya