LINGGAUPOS.CO.ID – Setidaknya 8.000 jiwa dari 3 desa di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terancam pasca ambruknya jembatan Muara P6 Desa Sukajadi.
Jembatan penghubung ke 3 desa di Kecamatan Sungai Lalan tersebut ambruk pada Senin, 12 Agustus 2024 sekitar pukul 20.30 WIB akibat ditabrak Tongkang Batubara.
Kapolda Sumatera Selatan saat meninjau warga yang terdampak ambruknya jembatan P6 Lalan Muba --
Ambruknya jembatan tersebut juga mengakibatkan 5 orang yang sedang beraktivitas di atas jembatan meninggal dunia karena tenggelam.
Kejadian ini mendapat perhatian khusus dari Kapolda Sumatera Selatan Irjen A Rachmad Wibowo yang datang langsung ke lokasi kejadian, Rabu, 14 Agustus 2024.
BACA JUGA:Nahkoda Tongkang Batu Bara Tersangka, Tabrak Jembatan di Lalan Muba Hingga Ambruk
Selain Kapolda ikut mendampingi Irwasda Kombes Feri Handoko, Karo Ops Kombes M Anis dan Dirpolairud Kombes A Kusmaedi.
“Akibat dari kejadian tersebut, 5 orang yang sedang beraktifitas di atas jembatan menjadi korban,” kata Kapolda dalam keterangan resmi diterima LINGGAUPOS.CO.ID, Rabu, 14 Agustus 2024.
Dikatakan Kapolda 5 orang yang hilang saat kejadian sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan. Termasuk korban terakhir atas nama Ribut Riyadi ditemukan saat Kapolda san rombongan tiba di lokasi kejadian.
Kapolda membenarkan ambruknya jembatan Muara P6 berdampak langsung bagi 8.000 jiwa masyarakat di tiga desa.
BACA JUGA:20 Tower Telekomunasi Tidak Berfungsi di Muba, Imbas Jembatan Abruk Ditabrak Tongkang Batu Bara
Kapolda menyebut, dampak perekonomian turut dirasakan oleh masyarakat akibat putusnya jembatan yang menjadi urat nadi aktivitas masyarakat.
Dijelaskan Kapolda, jembatan tersebut runtuh pada Senin malam tanggal 12 Agustus 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol A Rachmad Widodo menemui warga --
Saat itu tiang penyangganya tertabrak tongkang Santana Jaya yang ditarik tugboat Medelin Spirit dan dibantu axis bagian belakang oleh tugboat Paris 22.