Biografi Tan Malaka: Bapak Republik yang Terlupakan

Jumat 09-08-2024,14:20 WIB
Reporter : M Raihan Putra
Editor : M Raihan Putra

BACA JUGA:Biografi Muhammad Toha: Pahlawan yang Tewas di Peristiwa Bandung Lautan Api

Masa pengasingannya berlangsung selama lebih dari dua dekade, dan selama periode ini ia mengembara ke berbagai negara, termasuk Filipina, China, Thailand, dan India.

Selama pengasingan, Tan Malaka menulis beberapa karya penting yang menguraikan visinya tentang revolusi dan kemerdekaan Indonesia. 

Salah satu karya terpentingnya adalah "Naar de Republiek Indonesia" (Menuju Republik Indonesia), yang diterbitkan pada tahun 1925.

Dalam buku ini, Tan Malaka menggagas ide tentang Indonesia merdeka dalam bentuk republik yang demokratis, jauh sebelum banyak tokoh lainnya mengusung gagasan yang serupa.

BACA JUGA:Biografi Mayor Rukana: Pencetus Ide Pembakaran Kota Bandung dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Kembali ke Indonesia dan Peran dalam Revolusi

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Tan Malaka kembali ke tanah air dan segera terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 

Ia membentuk organisasi politik bernama Persatuan Perjuangan, yang berfokus pada upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan menolak segala bentuk kompromi dengan Belanda.

Namun, pandangan politik Tan Malaka yang radikal sering kali membuatnya berselisih dengan pemimpin-pemimpin lainnya. 

BACA JUGA:Biografi Bung Tomo: Pahlawan yang Menggunakan Kekuatan Media untuk Membangkitkan Semangat Juang Rakyat

Ia ditangkap oleh pemerintahan Soekarno-Hatta pada 1946 karena dianggap terlalu berbahaya, namun kemudian dilepaskan karena desakan massa. 

Pada masa Revolusi Nasional Indonesia, Tan Malaka terus bergerak di bawah tanah, memimpin perlawanan rakyat melawan upaya Belanda untuk menjajah kembali Indonesia.

Akhir Tragis dan Warisan

Sayangnya, nasib Tan Malaka berakhir tragis. Pada Februari 1949, di tengah kekacauan yang melanda Indonesia pasca Agresi Militer Belanda II, ia ditangkap dan dieksekusi tanpa pengadilan oleh tentara Divisi Brawijaya di Kediri, Jawa Timur. 

Kategori :