Biografi Mayor Rukana: Pencetus Ide Pembakaran Kota Bandung dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

LINGGAUPOS.CO.ID - Mayor Rukana adalah salah satu pahlawan nasional yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama dalam peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api. 

Dedikasinya terhadap negara serta keberaniannya dalam menghadapi penjajah membuatnya dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Awal Kehidupan dan Karir Militer

Mayor Rukana lahir pada tanggal 15 Januari 1918 di sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap dunia militer dan pendidikan. 

BACA JUGA:Rafflesia Hasseltii Kembali Ditemukan Tumbuh di Musi Rawas

Pendidikan dasar ditempuhnya di sekolah rakyat setempat, di mana ia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan disiplin. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Rukana melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah di kota terdekat.

Karir militer Rukana dimulai ketika ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air), sebuah organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang selama masa pendudukan di Indonesia.

Di PETA, Rukana menerima pelatihan militer dasar dan mulai menunjukkan bakat kepemimpinannya. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Rukana bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Peran di Peristiwa Bandung Lautan Api

BACA JUGA:Peristiwa Rengasdengklok, Momen Sebelum Terjadinya Kemerdekaan Indonesia, Kisah Ini Dibaliknya

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah salah satu momen krusial dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 Maret 1946, ketika rakyat dan pejuang Indonesia memutuskan untuk membumihanguskan kota Bandung agar tidak jatuh ke tangan tentara Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang ingin menguasai kembali Indonesia setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Mayor Rukana, yang saat itu telah menjadi salah satu perwira di TNI, memainkan peran penting dalam strategi dan pelaksanaan peristiwa tersebut. 

Ia bersama dengan para pemimpin pejuang lainnya seperti Mohamad Toha dan Abdul Haris Nasution, mengambil keputusan untuk membakar kota Bandung sebagai bentuk perlawanan terhadap ultimatum Sekutu yang mengharuskan TRI dan rakyat meninggalkan kota.

Sumber: