Saat ditelepon keluarga pasien, Suhardi mengaku telah menjelaskan bahwa ambulans nya beda dengan ambulans biasa.
“Ambulans saya menggunakan Dexlite, harga per liter Rp14.900. Sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah seharga Rp9.500” jelasnya.
Jadi, menurut Suhardi, selisih harga BBM Rp5.400 dibebankan kepada keluarga pasien.
“Nah selisih BBM tadi itu yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar di kasir,” kata dia.
BACA JUGA:Bosan? Inilah 5 Rekomendasi HP Android Mid-Range Rasa Flagship, Lengkap dengan Spesifikasinya
Kemudian, karena tidak ada titik temu, dan terjadi cekcok. Suhardi memutuskan menurunkan pasien di SPBU untuk mengganti ambulans biasa.
“Saya minta penggantian kepada pihak keluarga sehingga tadi timbul perselisihan. Saya menurunkan pasien dengan mengganti ambulans,” sambungnya.
Dalam hal ini, Suhardi mengaku bersalah atas kejadian tersebut. Dia mengatakan permintaan maaf kepada keluarga pasien atas perbuatannya yang tidak menyenangkan.
Sementara itu, Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kami juga memastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” tuturnya terkait insiden yang viral itu. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI