Ternyata Ini Alasan Idul Adha Kerap Disebut Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji, Begini Sejarahnya

Jumat 31-05-2024,13:30 WIB
Reporter : Siti Nur Asparina Rauda
Editor : Agung Perdana

Nabi Ibrahim merupakan orang yang patuh, ia akhirnya menaati perintah dari Allah SWT dan meski harus mengorbankan anak yang sudah lama ia nantikan.

Allah SWT kemudian berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 120 yang artinya.

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah)."

Kemudian, Nabi Ibrahim mendapat julukan Abul Anbiya atau Bapak dari Para Nabi yang mana ia menyampaikan isi mimpi tersebut pada anaknya.

BACA JUGA:Idul Adha 2024: Simak Syarat Berkurban Menurut Buya Yahya, Bolehkah Patungan? Cek Kebenarannya

Sebagaimana yang telah tertulis dalam Al-Qurban di dalam Surat Ash-Shaffat ayat 102.

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!',

Lalu, Nabi Ismail pun menjawab: 'Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Melihat ketakwaan dari Nabi Ibrahim dan putranya, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing.

BACA JUGA:Idul Adha 2024, Berikut Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Kurban, Jangan Sampai Keliru

Nah itulah, asal mula ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha.

Untuk penyebutan Lebaran Haji atau Hari Raya Idul Adha ini tidak terlepas dari pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci pada bulan Dzulhijjah. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI 

Kategori :