LINGGAUPOS.CO.ID – Pemerintah Indonesia diklaim sedang mempertimbangkan untuk menjalin hubungan dengan Israel.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 15 April 2024, disebutkan hal itu dilakukan oleh pemerintah RI sebagai bagian dari persyaratan untuk bergabung dengan the OECD.
Salah satu media Israel, Haaretz melaporkan bahwa Indonesia telah berkomitmen menjalin hubungan diplomatic dengan Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Sebagaimana yang dimuat pada artikel yang bertajuk Indonesia Commits to Establishing Diplomatic Ties With Israel for First Time in History, per 11 April 2024.
BACA JUGA:Keren, Indonesia Berhasil Kirim Bantuan Kemanusiaan Via Udara ke Palestina, Begini Faktanya
"Negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini sepakat untuk mengakui Israel agar dapat bergabung dengan OECD – yang memerlukan persetujuan semua negara anggota – setelah para pejabat Israel meminta sikap dari Indonesia menyusul kritiknya terhadap perang Gaza," tulis media Hareetz.
Atas pemberitaan tersebut lalu memicu sejumlah pertanyaan apakah benar Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomasi bersama dengan Israel guna masuk Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Selain itu, beberapa media Israel melaporkan bahwa kesepakatan tersebut sudah dicapai setelah tiga bulan negosiasi rahasia antara Jakarta, Tel Aviv, serta Sekretaris Jenderal OECD Matthias Korman.
Lalu Muhammad Iqbl selaku Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) lewat pernyataan tertulisnya, merespon bahwa proses keanggotaan Indonesia untuk OECD akan memakan waktu yang lumayan panjang.
BACA JUGA:ASN Lubuk Linggau Dapat Bonus Libur 2 Hari Setelah Idul Fitri 2024, Ini Ketentuannya
"Roadmap keanggotaan menurut rencana akan di adopsi bulan Mei depan dan dalam roadmap itu banyak sekali hal yang harus dipersiapkan Indonesia," ucap Lalu Muhammad Iqbal.
Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi menyebut bahwa Indonesia sedang menghadapi tekanan guna memulai normalisasi hubungan ke Israel.
Retno menjelaskan bahwa kemungkinan normalisasi tersebut dapat terjadi apabila Israel secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.
Lebih lanjut, Iqbal menurutkan waktu yang diperlukan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda.
BACA JUGA:Heboh! Iran Luncurkan Ratusan Rudal Balistik Serang Israel, Simak Faktanya