LINGGAUPOS.CO.ID – Ibu Kota Rusia, Moskow, tiva-tiba diserbu oleh beberapa teroris yang menargetkan gedung pertunjukan, Crocus City Hall pada malam Jumat, 22 Maret 2024.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 25 Maret 2024, Amerika Serikat (AS) sudah memperingatkan tentang kejadian tersebut sebelum Vladimir Putin terpilih sebagai presiden untuk kali kelima.
Diketahui, serangan tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah Kedutaan Besar AS di Rusia mengeluarkan peringatan keamanan kepada warga AS yang sedang berada di Moskow.
Sementara, kedutaan AS telah menyatakan bahwa mereka mengamati laporan bahwa para ekstremis mempunyai rencana untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.
BACA JUGA:Di Belgia, Viral Ratusan Anak Tangga Dicat Bendera Palestina, Netizen Banyak Salah Paham Hal Ini
Beberapa teori muncul bahwa serangan tersebut terjadi sebab ada hubungannya dengan pengumuman kerjasama Rusia dan China dengan Yaman di Laut Merah.
Hal tersebut bisa dianggap sebagai peringatan dari AS-CIA kepada para musuh-musuhnya.
Berdasarkan laporan dari Guardian, ada sekitar dua hingga lima pria bersenjata terlibat dalam serangan tersebut.
Menurut rekaman yang ada menunjukkan orang-orang yang berada di lobi gedung pertunjukan ditembaki dengan membabi-buta.
Menurut laporan dari berita Rusia, Tass menyebutkan para teroris memakai bahan peledak yang memicu kebakaran besar di gedung tersebut.
Api sudah melalap sepertiga gedung tempat konser serta atap gedung hampir semuanya dilalap oleh api.
Terlihat juga kepulan asap membumbung ke langit. Laporan awal mengatakan jumlah korban tewas mencapai hingga 40 orang, serta 100 orang luka-luka.
Beredar rekaman video yang memperlihatkan kerumunan penonton konser yang berusaha untuk meninggalkan aula sebab banyaknya suara tembakan keras terdengar.