
Artinya, “Menceritakan kepadaku Musaddad, menceritakan kepadaku Bisyr bin Mufaddal, menceritakan kepadaku Khalid bin Dzakwan, dari Rubayyi’ binti Muawwidz berkata: "Nabi Muhammad saw memberi arahan pada pagi hari Asyura kepada masyarakat Anshar:
“Barangsiapa telah makan atau minum maka hendaknya ia sempurnakan sisa harinya (dengan menahan) dan barangsiapa yang masih berpuasa maka teruskanlah”.
Rubayyi’ berkata: “Saat itu kami semua berpuasa, dan melatih anak-anak kami berpuasa. Kami membuat mainan dari kapas. Jika salah satu dari mereka menangis meminta makanan, kami memberikan mainan itu hingga datang waktu buka puasa”. (HR Al-Bukhari).
Hadits di atas menjelaskan bagaimana para sahabat dalam mendidik dan melatih anaknya berpuasa.
BACA JUGA:Begini Doa Agar Mendapatkan Lailatul Qadar yang Dapat kamu Amalkan, Yuk Dicatat
Dalam konteks kekinian, hal serupa bisa dilakukan dengan memberikan anak-anak kesibukan yang bermanfaat hingga ia lupa sedang berpuasa. Dengan melakukannya, diniatkan agar anak-anak terbiasa beribadah kepada Allah SWT.
Terkait hadits di atas, Syekh Ahmad Al-Qasthalani dalam kitabnya Irsyadus Sari memberi komentar. Ia berkata:
زاد مسلم الصغار ونذهب بهم إلى المسجد وهذا تمرين للصبيان على الطاعات وتعويدهم العبادات
Artinya: “Imam Muslim menambahkan kata “anak-anak yang kecil, kami membawa mereka ke masjid dan ini merupakan latihan bagi anak-anak untuk taat dan membiasakan beribadah”. (Al-Qashtalani, Irsyadus Sari, cet 7, [Mesir: Al-Mathbaah al-Kubra al-Amiriyyah], juz III, halaman 395).
BACA JUGA:Ketahui Begini Arti dan Makna Malam Lailatul Qadar yang Harus Kamu Pahami
Inilah informasi cara sahabat nabi mendidik anak berpuasa ramadan sejak dini. Semoga bermanfaat.(*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI