Puasa Ramadan Mempengaruhi Jumlah Mikrobiota Usus, Benarkah, Begini Kata Peneliti

Selasa 12-03-2024,19:00 WIB
Reporter : Indah Manda Sari
Editor : Budi Santoso

LINGGAUPOS.CO.ID – Menurut penelitian puasa Ramadan mempengaruhi jumlah mikrobiota usus. Mikrobioma usus atau mikrobioma gastrointestinal pada manusia terdiri dari triliunan mikroorganisme.

Organisme-organisme tersebut memiliki peran penting dalam pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Maka dari itu, menjaga jumlah bakteri baik perut sangat penting.

Puasa juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dengan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi sistem pencernaan.

BACA JUGA:Apakah Menelan Ludah Batal, ini 9 Hal yang Membatalkan Puasa Menurut Penjelasan Buya Yahya

Dengan meningkatkan kesehatan pencernaan, penderita asam lambung dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan lambung.

Jumlah mikroorganisme yang ada dalam usus dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti makanan, lingkungan, dan obat-obatan.

Menurut penelitian, puasa Ramadan memiliki pengaruh terhadap komposisi mikrobiota usus.

Penelitian menemukan bahwa puasa Ramadan secara signifikan meningkatkan keragaman alfa dan beta mikrobiota usus pada tingkat filum.

BACA JUGA:Sederhana Tapi Luar Biasa, 5 Sayur Ini Sangat Baik Dikonsumsi Saat Sahur di Bulan Puasa Ramadan 2024

Pada tingkat genus, perubahan yang disebabkan oleh puasa lebih beragam di antara peserta.

1. Analisis Dengan Pengurutan Gen Asam Ribosom Ribonukleat

Para peneliti menggunakan populasi Muslim di Turki untuk melihat komposisi mikrobiota usus.

Penelitian ini melibatkan 12 orang dewasa sehat yang menjalankan puasa 15 jam setiap hari selama bulan Ramadan (Frontiers in Microbiology, 2023).

BACA JUGA:Inilah 5 Resep dan Cara Membuat Es untuk Takjil Berbuka Puasa Ramadan, Dijamin Bikin Lidahmu Menari-nari

Kategori :