Misalnya di Jepang, ikan buntal kerap diolah menjadi sup, sushi, dan sashimi. Ikan buntal mengandung racun sehingga diolah dengan benar.
Untuk itu, koki yang memasaknya harus benar-benar terlatih untuk memotong daging ikan buntal yang mengandung tetrodotoxin dan neurotoxin.
Lantas, seperti apa gejala orang yang keracunan ikan buntal. Berikut LINGGAUPOS.CO.ID telah merangkumnya untuk anda, mengutip dari berbagai sumber, dibawah ini.
Gejala Keracunan Ikan Buntal
BACA JUGA:Indonesia akan Kedatangan Petinggi AS ke IKN, Ada Apa?
Racun tetrodotoxin yang terdapat di ikan buntal stabil terhadap panas dan dapat menghambat pengiriman sinyal-sinyal saraf pada otot rangka.
Adapun mengutip dari Emedicine Health, bahwa gejala keracunan biasanya dimulai 10-45 menit setelah ikan dikonsumsi.
Nah, gejala awal umumnya berupa kesemutan pada lidah dan permukaan dalam mulut. Gejala lainnya juga akan mengalami mati rasa pada mulut, mual dan muntah.
Jika tidak ditangani dengan segera, orang yang mengkonsumsi ikan buntal bisa mengalami kelumpuhan, kehilangan kesadaran, gagal pernapasan, hingga yang paling fatal dapat menyebabkan kematian.
BACA JUGA:Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Profesional, Karyawan Wajib Tahu!
Untuk itu, anda jangan sekali-kali atau coba-coba untuk mengkonsumsi ikan buntal. Jika kamu ingin mengonsumsinya, pastikan ikan diolah oleh koki yang telah handal dan sudah paham betul dengan anatomi ikan ini.
Penanganan Pertama Jika Keracunan
Adapun melansir dari WebMD dikatakan bahwa, penanganan pertama seseorang keracunan ikan buntal adalah, biarakan orang tersebut memuntahkan ikan yang dikonsumsi apabila ia masih tersadar.
Kemudian pastikan orang tersebut muntah, paling lama tiga jam setelah ia mengkonsumsi ikan buntal.
Kemudian balikkan tubuhnya ke samping apabila orang tersebut mengalami muntah-muntah karena orang tersebut berisiko lumpuh, lalu berikan dia pernapasan buatan agar tetap tersadar sampai orang tersebut mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. (*)