Bagi yang sudah berumur sekitar tujuh tahun, maka hendaknya dia dilatih dan diajari untuk melakukan puasa Ramadan, namun tidak boleh dipaksa.
Sementara itu, anak kecil yang belum baligh atau belum dewasa juga tidak memiliki kewajiban mengganti puasa.
2. ODGJ
Selanjutnya, orang yang mengalami gangguan jiwa juga diperbolehkan tidak puasa di bulan Ramadan.
BACA JUGA:Wadaw, Wanita di Bandung Kena Tipu Polisi Gadungan Modal Tampang Rugi Rp165 Juta, Pelaku Asal Sumsel
Meskipun sudah dewasa, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) juga tidak diwajibkan puasa Ramadan. Hal ini karena salah satu syarat sah dan wajib puasa adalah memiliki akal.
Selain itu, orang gila juga tidak diwajibkan mengganti puasa yang ditinggalkannya meski a sudah sembu sekalipun.
3. Orang yang Sakit
Orang yang sakit masuk dalam daftar ini sebab orang sakit dan membutuhkan obat-obatan dan asupan nutrisi untuk bisa sembuh juga boleh tidak puasa Ramadan.
Namun demikian, orang sakit wajib membayar fidyah, yakni denda yang wajib dibayarkan oleh seorang muslim ketika mereka meninggalkan suatu hal (ibadah) yang wajib untuk dilakukan.
Ketentuan membayar fidyah sebagai ganti puasa Ramadan ini tertuang dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 184.
"Barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang ditinggalkan) pada hari-hari yang lain (di luar Ramadan). Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin."
Fidyah orang sakit yang meninggalkan puasa dapat dengan mengganti puasa sebanyak hari yang ditinggalkan atau jika masih sakit boleh dengan bersedekah.
BACA JUGA:Inilah 5 Cara Diet Saat Berpuasa Ramadan, Dijamin Berat Badan Turun
Pada dasarnya, fidyah dilaksanakan dengan cara memberikan bahan pokok sebanyak satu mud kepada fakir miskin.