LINGGAUPOS.CO.ID – Riset yang dilakukan oleh Digital Civility Index (DCI) yang mana mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya, dan menunjukkan netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 4 Maret 2024, pada riset yang dirilis oleh Microsoft ini, tingkat kesopanan netizen Indonesia ini memburuk hingga delapan poin ke angka 76.
Yang mana disebut semakin tinggi angkanya tingkat kesopanan semakin buruk.
Survey yang dilakukan ini sudah memasuki tahun kelima yang mana sudah mengamati sekitar 16 ribu responden di 32 wilayah yang diselesaikan selama kurun waktu dari April hingga Maret 2020.
Survei tersebut mencakup responden dewasa dan remaja mengenai interaksi online mereka serta pengalaman dari mereka dalam menghadapi risiko online.
Diketahui ada tiga faktor yang mempengaruhi risiko kesopanan netizen Indonesia.
Yang pertama yaitu hoaks dan penipuan yang naik hingga 13 poin ke angka 47 persen.
Kemudian faktor ujaran kebencian yang mana naik hingga 5 poin menjadi 27 persen, serta ketiga yaitu diskriminasi sebesar 13 persen yang turun sebanyak dua poin jika dibanding dengan tahun lalu.
BACA JUGA:Pilkada Lubuk Linggau Tidak Berubah, Anggota DPRD Baru Tidak Harus Mundur
Kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong oleh pengguna usia yang sudah dewasa dengan persentase 68 persen.
Sementara itu untuk usia remaja disebut tidak berkontribusi dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia.
Kemudian Pengamat Psikososial dan Budaya, Endang mariani menangapi hal tersebut, dirnya mengatakan penting untuk mengetahui metodologi dan analisis data untuk menentukan apakah hasil penelitian bisa digeneralisasi.
“Saya belum tahu pasti, teknik survei dan data yang digunakan oleh DCI. Tapi jika hasilnya demikian, maka saya berasumsi ada tiga faktor yang memengaruhi,” kata Endang.
BACA JUGA:Ketua KPPS di Muratara Menghilang, KPU Buka Kotak Suara, Jalinsum Diblokir