Harga tersebut melesat sebesar 27,14 persen secara tahunan dan meningkat sebesar 4,86 persen secara bulanan.
Sebagai informasi, seiring dengan kenaikan harga yang terjadi, bermasalah yang menjadi pemicu utama inflasi Februari lalu.
BPS juga mencatat, bahwa komoditas beras memberikan andil bagi inflasi secara bulanan sebesar 0,21 persen, secara tahunan 0,67 persen, dan secara tahun kalender 0,24 persen.
Kenaikan harga beras ini dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan dikhawatirkan menambah angka kemiskinan nasional.
BACA JUGA:Menko Perekonomian Airlangga Lakukan Simulasi Makan Gratis Prabowo-Gibran di Tangerang
Seperti yang kita tahu, beras dikonsumsi cukup merata oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia sehingga menjadikannya sebagai bahan pokok utama.
Adapun dikatakan bahwa harga beras yang tinggi jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) disebabkan produksi yang menurun sebagai dampak perubahan cuaca akibat El Nino.
Fenomena cuaca tersebut menyebabkan musim hujan di Indonesia tidak merata. Ada daerah yang frekuensi dan curah hujannya tinggi, serta ada pula yang sedang, bahkan rendah sekali. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI. Serta dapatkan update di Facebook di LINK INI.