AS Gunakan Kembali Hak Veto untuk Gagalkan Gencatan Senjata di Gaza

Kamis 22-02-2024,13:15 WIB
Reporter : Siti Nur Asparina Rauda
Editor : Agung Perdana

LINGGAUPOS.CO.ID – Pada Selasa, 20 Februari 2024, Amerika Serikat benar-benar gunakan kembali hak veto untuk memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perang Israel-Hamas.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Kamis, 22 Februari 2024, tiga belas anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suara mendukung rancangan undang-undang yang telah disusun Aljaizar, sementara Inggris abstain.

Diketahui, hal ini merupakan kali ketiga AS memakai hak veto terhadap rancangan resolusi gencatan senjata sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, AS ini telah menggunakan hak vetonya untuk memblokir amandemen rancangan resolusi pada Desember lalu.

BACA JUGA:Ribut dengan Perempuan Muda di Tempat Hiburan Malam, 2 Perwira Polisi Dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan

Amar Bendjama selaku Duta Besar Aljazair untuk PBB menyebutkan bahwa tindakan menolak resolusi menunjukkan ada pihak yang mendukung aksi kekerasan di Gaza.

"Keputusan yang mendukung rancangan resolusi ini berarti dukungan terhadap hak hidup warga Palestina. Sebaliknya, memberikan suara yang menentangnya berarti mendukung kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada mereka," ucap Bendjama.

Sementara itu, kecaman juga datang dari utusan Palestina untuk PBB yakni Riyad Mansour yang mengatakan Israel selalu dibiarkan melakukan pembunuhan.

"Pesan yang diberikan hari ini kepada Israel dengan hak veto ini adalah bahwa mereka dapat terus lolos dari pembunuhan," kata Mansour.

BACA JUGA:Malam Nisfu Syaban 2024 Sebentar Lagi, Ketahui 3 Amalan Sunah yang Dapat Dilakukan, Berlimpah Keampunan

Keputusan dari AS yang memveto rancangan undang-undang yang diajukan Aljazair sudah diprediksi sejak akhir minggu lalu.

Linda Thomas-Greenfield selaku Duta Besar AS untuk PBB pada Sabtu, 17 Februari 2024 menyebut bahwa AS akan memveto rancangan resolusi tersebut sebab khawatir akan membahayakan perundingan antara AS, Mesir, Israel serta Qatar.

Diketahui, empat negara tersebut sedang berupaya menengahi jeda perang dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Sehabis pemungutan suara pada Selasa, Thomas-Greenfield menilai bahwa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian.

BACA JUGA:Tribun Lapangan Sepak Bola di Musi Rawas Jadi Tempat Jual Sabu, Segini Barang Bukti yang Diamankan Polisi

Kategori :