Kemudian, untuk beras premium rata-rata nasional ini menyentuh harga Rp16.110 per kilogramnya.
Untuk beras dengan harga tertinggi terpantau di Papua Tengah yakni Rp26.670 per kilogram, harga terendah di Provinsi Aceh sebesar Rp14.600 per kilogram.
Sementara di sisi lain, Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan menjelaskan harga beras saat ini mengalami kenaikan sebab para petani belum panen akibat siklus cuaca El Nino yang terjadi pada tahun lalu.
Kondisi tersebutlah yang membuat produksi beras mengalami penurunan yang secara otomatis membuat semua harga jual menjadi naik.
BACA JUGA:KPU: 71 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, 4.567 Orang Sakit Diduga Kelelahan
"Memang suplainya beras premium lokal itu tidak sebanyak dulu karena kita belum panen kan. Panennya mundur karena El-nino, suplainya kurang, harganya naik," jelas Zulhas.
Lebh lanjut, Zulhad menjelaskan saat ini pemerintah sudah menggelontorkan beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk menahan atau menurunkan harga.
Namun, untuk beras tersebut nyatanya belum banyak muncul di pasar.
BACA JUGA:Prediksi Qarabag vs Braga, Europa League, Jumat 23 Februari 2024, Kick Off 00.45 WIB
Sebab Zulhah mengatakan kondisi tersebut bisa terjadi karena beras SPHP Bulog banyak diperebutkan seiring menurunnya jumlah produksi dalam negeri.
"Nah sekarang ada beras Bulog, itu SPHP ya. SPHP sekarang menjadi alternatif, karena semua berharap pada SPHP, banyak (pindah membeli beras) dari premium ke SPHP sehingga barangnya Bulog cepat habis," ungkap Zulhas.
Itulah informasi seputar Jokowi blak-blakan soal biang kerok kenaikan harga beras yang melonjak. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.