LINGGAUPOS.CO.ID - Israel desak Hams agar bebaskan para sandera jika tidak mereka membuat ancaman akan menyerang Rafah saat Ramadan nanti.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kabinet Perang Israel, yakni Benny Gantz, ia mengancam pihaknya akan serang kota Rafah saat bulan Ramadan.
Ia mendesak Hamas serangan itu akan terjadi jika sandera yang ditahan Hamas tidak kunjung dibebaskan.
Hal tersebut disampaikannya pada sebuah acara saat jumpa wartawan di Yerusalem, pada Minggu 18 Februari 2024.
BACA JUGA:Berikut Pengakuan Tersangka Penikam Doyok Lubuk Linggau, Motifnya Gara-gara Ditelpon Korban
“Saya katakan dengan sangat jelas, Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, membebaskan para sandera dan dengan cara ini warga Gaza bisa merayakan ramadan,”ucap Gantz.
Rafah diketahui adalah kota dengan penduduk lebih dari 1,4 juta, Rafah menjadi tempat perlindungan warga Palestina semenjak Israel melancarkan serangan ke wilayah Gaza pada Oktober tahun lalu.
Rafah disebut Israel sebagai tempat terakhir untuk mengalahkan batalion Hamas, serangan Israel ke Gaza itupun telah menewaskan hampir 29 ribu orang dan menyebabkan kerusakan parah dan kekurangan bahan pokok.
Selain itu, Gantz juga mengatakan jika mereka akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Mesir dalam rencana serangan ke Rafah.
BACA JUGA:Artis Alice Norin Curhat, Ngaku Tak Bisa Punya Anak Lagi, Ini Penyebabnya
Mantan menteri Pertahanan Israel itu menyebutkan koordinasi itu untuk meminimalisir jatuhnya korban sipil.
Dalam pernyataannya di Yerusalem, Gantz mengancam jika serangan Israel segera meluas ke Rafah jika para sandera yang ditahan hamas tidak dikembalikan ke pihak mereka.
“Dunia harus tahu dan para pemimpin Hamas harus tahu jika pada bulan Ramadan para sandera kita tidak ada di rumah, pertempuran akan meluas ke wilayah Rafah,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menyampaikan ancaman meluasnya serangan Israel ke Rafah.
BACA JUGA:PM Thailand Tuduh Taylor Swift Ditawarkan Uang Agar Hanya Konser di Singapura Saja