LINGGAUPOS.CO.ID – Jepang secara terbuka mengatakan pihaknya akan bergabung dengan negara lain dalam menangguhkan pendanaan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina, menyusul tuduhan Israel bahwa beberapa staf UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas 7 Oktober 2023.
Diambil dari sumber AFP yang dikutip pada Selasa, 30 Januari 2024, badan ini dikatakan sudah memecat beberapa stafnya atas tuduhan Israel dan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim tersebut.
Yang mana tidak disebutkan secara spesifik, sementara Israel sudah berjanji untuk menghentikan pekerjaan badan tersebut di Gaza setelah perang.
Sementara beberapa donor utama badan tersebut termasuk Amerika dan Jerman sudah menghentikan pendanaan untuk UNRWA, yang merupakan jantung upaya kemanusiaan di Gaza.
BACA JUGA:Wadaw, Sakit Hati Batal Nikah Wanita Ini Teror Mantan Tunangan, Kirim 400 Orderan Fiktif ke Rumahnya
Jepang secara terbuka mengatakan hal tersebut pada Minggu malam bahwa mereka.
“Sangat prihatin dengan dugaan keterlibatan anggota staf UNRWA dalam serangan teror terhadap Israel pada 7 Oktober tahun,” ucap Kementerian Luar Negeri Jepang.
“Sebagai tanggapan, Jepang telah memutuskan untuk menangguhkan pendanaan tambahan UNRWA untuk sementara waktu sementara UNRWA melakukan penyelidikan mengenai masalah tersebut dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatasi tuduhan tersebut,” lanjutnya.
“Pada saat yang sama, Jepang akan terus melakukan upaya diplomatik yang gigih dan aktif untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan menenangkan situasi secepat mungkin dengan memberikan dukungan kepada organisasi internasional lainnya,” tutupnya.
BACA JUGA:Inilah Kisah Turis Brasil yang Menetap di Toilet Selama Penerbangan Akibat Alergi
Maki Kobayashi selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa bantuan tambahan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi pengungsi Palestina (UNRWA) akan dihentikan sementara.
Dilakukan penghentian tersebut dilakukan sambil menunggu hasil penyelidikan mengenai tuduhan tersebut dan mempertimbangkan tindakan penanggulangan.
Senada dengan keputusan yang diambil AS yang menyatakan akan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA, Jepang juga menyatakan kekhawatirannya mengenai tuduhan keterlibatan personel UNRWA dalam serangan teror.
Atas hal tersebut, Pemerintah Jepang secara tegas mendesak agar PBB bisa menyelidiki kasus tersebut.
BACA JUGA:Berani Lepas Handphone Sebulan, Perusahaan Ini Tawarkan Hadiah Rp158 Juta