Dari angka tersebut, mayoritas pengguna Friendster ini berasal dari Asia, dan tercatat angka pengguna Asia mencapai 33 juta pengguna aktif bulanan.
Atas prestasinya tersebut, Friendster sempat memperoleh pendanaan hingga 50 juta US Dollar dari beberapa venture capital.
Tidak lama kemudian, pamor situs web tersebut turun, dan Friendster dijual kepada perusahaan asal Malaysia bernama MOL Global pada 2009 dengan harga 40 juta US Dollar.
Setelah dijual, situs web tersebut berubah menjadi situs web gim online. Data-data kenangan pengguna media sosial tersebut per 31 Mei 2011 dihapus oleh pihak Friendster.
BACA JUGA:Google PHK Massal Tim Sales Iklan dan Adopsi AI
Menjadi situs media sosial ter populer di Benua Asia, sebab tercatat lebih dari 90 persen trafficnya berasal dari kawasan ini.
Di Asia itu sendiri pada 2008, memiliki pengunjung unik bulanan lebih banyak daripada jejaring sosial lainnya.
Menurut Alexa pada 7 Mei 2009, tercatat ada 10 negara teratas yang kerap mengakses situs media sosial ini yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Pakistan, Uni Emirat Arab, Sudan, Korea Selatan, Bangladesh, dan India.
Friendster ini dulunya berkonsep pertemanan online dan fitur-fitur sederhana seperti profil, status, dan komentar.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Laptop Mati Karena Overheat, Coba Cek Kondisi Baterai dan Charger
Adapun beberapa faktor yang mendorong kembalinya situs web ini yaitu.
1.Nostalgia pengguna
2. Keamanan dan privasi
3. Fokus pada komunitas niche
BACA JUGA:Inilah 5 Cara Sebelum Membeli SSD Laptop, Agar Tidak Asal Pilih
4. Desain simple dan ramah pengguna