Hal ini dapat menyebabkan siklus toksisitas dan berlanjutnya pola berbahaya. Tanpa kesadaran ini, individu mungkin tanpa sadar terlibat dalam hubungan beracun atau mentolerir perilaku beracun dari pasangannya.
3. Ketergantungan
Ketergantungan pada pasangan adalah pola perilaku di mana individu menjadi terlalu bergantung pada pasangannya untuk mendapat validasi, persetujuan, dan rasa harga diri.
Individu kodependen sering memprioritaskan kebutuhan pasangannya di atas kebutuhannya sendiri. Sehingga memungkinkan perilaku beracun dan mengabaikan kesejahteraan diri sendiri.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sederhana di Pagi Hari Ini Dapat Menurunkan Berat Badan, Sesimpel Itu
4. Model Hubungan Yang Tidak Sehat
Tumbuh di lingkungan di mana hubungan beracun lazim dapat membentuk pemahaman seseorang tentang apa yang normal atau dapat diterima dalam suatu hubungan.
Jika individu telah menyaksikan dinamika yang kasar atau disfungsional dalam keluarga mereka atau hubungan sebelumnya. Mereka secara tidak sengaja mengulangi pola tersebut dalam hubungan sendiri.
5. Takut Sendirian
BACA JUGA:Viral, Pria Asal Bandung Jadi Model Louis Vuitton
Ketakutan akan kesendirian atau keyakinan bahwa mereka tidak dapat menemukan pengganti yang lebih baik dapat membuat individu tetap berada dalam hubungan toksik.
Ketakutan ini dapat berasal dari berbagai faktor, seperti harga diri yang rendah, kurangnya sistem pendukung, atau riwayat pengabaian.
Faktor-faktor ini dapat mencegah individu enggan meninggalkan situasi yang tidak sehat dan mencari hubungan yang lebih sehat.
6. Takut Akan Perubahan
BACA JUGA:Muara Enim dan Prabumulih Banjir, KKKS Pertamina EP Limau Field Salurkan Bantuan ke 9 Desa
Meninggalkan hubungan toksik membutuhkan perubahan signifikan dalam hidup seseorang, yang bisa menakutkan dan membebani.