Seseorang yang sudah terbiasa dengan hubungan toxic bisa-bisa saja membandingkan hubungan tersebut dengan hal buruk yang sebelumnya telah ia alami.
Misalnya saja ‘setidaknya ia tidak memukul saya’ serta ‘setidaknya ia meminta maaf dan kembali baik kepada saya, walau telah memukul saya sebelumnya.
Pengalaman tersebut pun membentuk gagasan bahwa cinta memang seharusnya menyakiti.
Jika terus dibiarkan,kamu akan terbiasa dengan hubungan toksik tersebut. Padahal, cinta seharusnya saling menghargai satu sama lain.
4. Takut Kesepian
Kecenderungan untuk memiliki orang lain dapat menjadi salah satu alasan kuat mengapa seseorang tetap mempertahankan hubungan toksiknya.
Daripada sendiri, lebih baik berada dalam hubungan yang menyakitkan tersebut.
Padahal, bisa jadi keputusan mempertahankan hubungan kamu malah menghilangkan kesempatan untuk bertemu orang lain yang lebih baik buat untuk mu.
BACA JUGA:Netanyahu Sebut Akan Terus Serang Gaza Hingga 2025
5. Rasa Candu
Salah satu alasan mengapa seseorang bertahan dalam toxic relationship adalah rasa candu dirasakan. Rasa candu tersebut pun muncul karena adanya ‘penghargaan/hal baik’ yang tidak terus-menerus muncul.
Hal ini pun mengakibatkan perubahan biokimia pada otak seseorang dan membuat rasa candu.
Jika ‘penghargaan’ dapat dengan mudah didapat, maka otak kita akan jangan merangsang dopamine.
Sebagai informasi, dopamine adalah salah satu hormon yang banyak terbentuk saat jatuh cinta dan memunculkan rasa senang.