"Hari ini kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami," kata Marape.
"Lebih dari 1.000 tentara disiagakan untuk mengatasi segala situasi yang mungkin timbul di masa depan", lanjutnya.
Menurut informasi yang diketahui, ada sekitar 15 orang tewas, dan rumah sakit terbesar di Port Moresby dilaporkan meerawat 25 orang yang menderita luka tembak.
Selain itu juga dilaporkan ada enam orang mengalami luka akibat pisau semak.
BACA JUGA:Nama Asli Traffic Light atau Lampu Lalu Lintas, Bukan Lampu Merah Apalagi Bangjo
Fakta berikutnya, dari rekaman AFPTV menunjukkan para penjarah di ibu kota menyerbu ke toko-toko lewat jendela kaca yang pecah. Mereka ini mengambil curian ke dalam kotak kardus, troli belanja hingga ember plastik.
Pada rekaman yang sama juga, gedung-gedung serta mobil-mobil dibakar. Ini menimbulkan kepulan asap hitam tebal yang menyelimuti kota.
Dari pihak kedutaan Besar AS di Port Moresby menjelaskan, tembakan terjadi di dekat kompleks kedutaan saat polisi berusaha membubarkan kelompok penjarah.
Kerumunan ini lebib kecil dan berkumpul sebelumnya di luar kantor PM di Port Moresby, mereka merobek gerbang keamanan dan membakar mobil polisi yang terparkir.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Telur Asin dari Telur Bebek yang Mudah dan Praktis, Nggak Harus Selalu Beli Guys
Diketahui, negara Papua Nugini merupakan negara miskin, negara ini juga memiliki tingkat kejahatan yang tinggi.
Walaupun negara ini kaya akan cadangan gas, emas dan mineral, menurut data laman yang sama, mengatakan kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa hampir 40 persen dari sembilan juta penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Itulah informasi seputar sederet fakta Papua Nugini dilanda kerusuhan mematikan akibat pemotongan gaji PNS dan polisi. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.