Sederet Fakta, Kerusuhan Mematikan Melanda Papua Nugini, Diduga Akibat Pemotongan Gaji PNS

Senin 15-01-2024,11:45 WIB
Reporter : Siti Nur Asparina Rauda
Editor : Agung Perdana

PAPUA NUGINI, LINGGAUPOS.CO.ID – Viral beredar video yang memperlihatkan Papua Nugini dilanda kerusuhan mematikan. 

Terlihat ribuan warga turun ke jalan melakukan penjarahan dan pembakaran mobil.

Kerusuhan yang terjadi ini diduga akibat adanya pemotongan gaji polisi dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di negeri itu hingga 50 persen.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 15 Januari 2024.

BACA JUGA:Banjir Mulai Surut, Begini Kondisi Jalur Musi Rawas – PALI Jika Hendak ke Palembang

Menurut informasi, sebelum terjadinya kerusuhan, terjadi pemogokan massal yang dilakukan aparat kepolisian dan PNS akibat kebijakan memprotes pemotongan gaji.

Papua Nugini yang saat ini dilanda kerusuhan, terlihat ribuan warga turun ke jalan melakukan penjarahan hingga pembakaran mobil.

“Kami telah melihat tingkat perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota kami, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota dan negara kami,” ucap Parkop salah satu warga Papua Nugini.

Parkop tidak menyebutkan secara rinci angka kerugian akibat dari kerusuhan, termasuk jumlah korban jiwa disana.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Korban Hanyut di Sungai Keruh Musi Rawas Ditemukan, Semalaman di Atas Pohon

Sebagai informasi, kerusuhan yang melanda Papua Nugini ini diduga akibat pengurangan gaji polisi dan PNS sebesar 50 persen.

Atas kebijakan tersebut, terjadilah pemogokan massal besar-besaran oleh aparat kepolisian dan PNS yang kemudian disusul oleh aksi ratusan warga yang melakukan kerusuhan seperti penjarahan dan pembakaran.

Fakta lainnya menyebutkan bahwa kekerasan meletus di Port Moresby ini terjadi pada Rabu malam setelah sekelompok tentara, petugas polisi dan PNS penjaga penjara melancarkan protes atas pemotongan gaji mereka yang tidak dapat dijelaskan.

Dalam beberapa jam, kerusuhan ini juga menyebar ke Kota Lae, yakni sekitar 300 kilometer (186 mil) di utara ibu kota.

BACA JUGA:Kecam Jerman yang Bela Israel, Namibia: Pelaku Genosida Tidak Belajar Sejarah

Kategori :