LINGGAUPOS.CO.ID – Viral di media sosial, yang memperlihatkan sekelompok narkoba bersenjata yang memakai balaciava menyerbu sebuah studio stasiun televisi yang sedang siaran langsung di Ekuador.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Kamis, 11 Januari 2024.
Terlihat sekelompok bersenjata ini mengancam staf hingga mereka terlihat ketakutan.
Kelompok ini meminta para karyawan tiarap saat siaran langsung stasiun televise publik TC di kota Guayaquil sedang berjalan.
BACA JUGA:Ini Info Terbaru Jalan Sukakarya Musi Rawas Menuju PALI yang Sempat Lumpuh Total
Kemudian, beberapa saat siaran langsung ini segera dihentikan.
Sementara, kepolisian Ekuador belakangan datang, dan mengasu sudah membebaskan semua staf serta menangkap sekitar 13 orang. Lalu senjata-senjata yang disita turut diperlihatkan ke media.
Menurut keterangan, ada sekitar 10 orang tewas sejak status darurat selama 60 hari dimulai di Ekuador sejak Senin, 8 Januari 2024.
Diketahui status darurat diumumkan setelah seorang ketua kelompok terkenal yang bernama Adolfo Macias Villamar atau Fito ini kabur dari penjara.
BACA JUGA:Megawati Minta Semua Jangan Bully Dirinya di Pemilu 2024 Hingga Mengaku Sudah Punya Pengacara
Menurut informasi, tidak dijelaskan secara rinci, apakah insiden di stasiun televise di Guayaquil ini berkolerasi dengan kaburnya bos kelompok Choneros tersebut.
Sementara, negara tetangganya Peru, pemerintahan mereka memerintahkan pengerahan polisi ke perbatasan guna mencegah ketidakstabilan yang terjadi di negara tersebut.
Kemudian, Amerika Serikat mengecam serangan kurang ajar yang terjadi di Ekuador. Amerika Serikat mengatakan sedang berkoordinasi erat dengan Presiden Ekuador, Daniel Noboa, dan siap untuk memberikan sejumlah bantuan.
Sebagai informasi, Ekuador adalah salah satu eksportir pisang terbesar di dunia. Negara ini juga mengekspor minyak, kopi, kakao, udang, dan produk ikan.
BACA JUGA:Dua Selebgram Bogor Ditangkap Polisi, Buntut Promosikan Judi Online