Bukan Tanaman Asli Indonesia, Berikut Sejarah Kopi yang Sering Kamu Minum

Minggu 07-01-2024,12:30 WIB
Reporter : Endang Kusmadi
Editor : Endang Kusmadi

BACA JUGA:Wajib Dicoba, 5 Menu Produk Kopi Kenangan di Coffee Shop

Tak hanya Jawa, perkebunan kopi dibuka di Aceh, Sumatera Utara, beberapa daerah di Sulawesi, Bali hingga Papua. 

Pada masa ini digencarkan pembukaan lahan untuk tanaman kopi di hampir seluruh pulau-pulau besar di nusantara. 

Optimisme yang kuat bahwa kopi mampu tumbuh subur di nusantara ternyata membuahkan hasil yang bisa kita nikmati hingga hari ini.

Namun pada 1878 adalah masa buruk bagi tanaman kopi. Tanaman kopi diserang oleh penyakit karat daun atau hemileia vastatrix

BACA JUGA:5 Tips Aman Minum Kopi Setelah Makan, Wajib Disimak, Jangan Dianggap Remeh

Hampir seluruh perkebunan kopi di dataran rendah terkena penyakit ini. Dan rata-rata kopi yang ada pada masa itu adalah arabika. 

Agar hama ini tidak menghancurkan bisnis kopi, sehingga Belanda mendatangkan jenis kopi liberika yang digadang-gadang lebih tangguh dan tahan terhadap hama karat daun.

Liberika sempat menjadi primadona karena mampu menggantikan arabika. Harga kopi ini juga sama bagusnya dengan arabika di pasar Eropa. 

Namun kejayaan ini tak bertahan lama karena liberika juga terkena hama karat daun dan gagal panen. 

BACA JUGA:3 Tips Aman Minum Kopi Bagi yang Memiliki Asam Lambung

Pemerintah Belanda pun tampaknya tak menyerah dengan kegagalan panen liberika. 

Berdasarkan riset yang panjang akhirnya Pemerintah Belanda memutuskan memasukkan satu jenis kopi lain yaitu robusta.

Akhirnya, pada tahun 1900 Belanda memperkenalkan jenis kopi robusta kepada petani di Jawa Timur.  

Jenis kopi ini tahan serangan penyakit karat daun, dan perkembangan budidaya mulai menjalar ke Sumatera. 

BACA JUGA:Pagaralam Penghasil Kopi Robusta Unggulan di Indonesia dan Wisata Gunung Dempo Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Kategori :