“Insya Allah perubahan kita bawa lewat Lubuklinggau ini,” tambah Anies.
Calon Presiden nomor urut 1 ini juga menambahkan, pihaknya ingin membuat pasar menjadi lebih baik.
Yakni dari pasar yang sepi menjadi ramai. Lalu dari pasar yang berantakan menjadi nyaman dan dari pasar yang susah cari modal, menjadi mudah.
“Kita buat supaya yang kecil tidak terus kecil, kita ingin perubahan nanti menghadurkan keadilan. Dan itu artinya membesarkan yang kecil tanla mengecilkan yang besar,” jelasnya.
BACA JUGA:Komika Asal Lampung Hina Nabi Muhammad, di Acara Desak Anies, Berujung Minta Maaf
“Yang besar boleh tambah besar, tapi yang kecil jangan tambah kecil. Yang jecil harus jadi besar. Jadi saya minta kepada semuanya, pesannya nanti sama kita ingin agar ada perubahan. Dan itu artinya kita akan membuat pasar kita lebih baik,” ia menjelaskan.
Selain itu tambah Anies, yang tak kalah penting adalah harga-harga menjadi murah. Sebab menurutnya saat ini harga beras mahal.
“Tapi petaninya tidak terima uangnya. Kalau harga beras mahal, tapi uangnya diterima petani, saya yakin pembeli pun ikhlas. Karena uangnya diterima petani. Yang terjadi pembeli bayar mahal, petani jual gabah murah. Uangnya hilang di jalan ini,” ungkapnya.
“Ada tengkulak, mafia beras, perlu kita diamkab? Perlu diberantas? Kita bikin perubahan, kita berantas mafia beras. Itu yang ingin kita sama-sana lakukan. Apakah Lubuklinggau siap menjadi bagian dari perubahan?,” pungkasnya.
BACA JUGA:Komentar Capres dan Cawapres 2024 Soal Nomor Urut, Anies 1, Prabowo 2, Ganjar 3
Selain ke Pasar Inpres, Anies Baswedan juga bertemu ulama, tokoh masyarakat dan mahasiswa. Bahkan sempat mencicipi masakan khas, yakni Pindang Rupit. (*)