Kondisi ini bisa terbentuk karena anak kedua ingin menunjukkan kemampuannya dan merasa bahwa ia juga tidak kalah dari kakaknya.
6. Lebih Aktif
Fakta anak kedua yang selanjutnya adalah lebih aktif.
BACA JUGA:Temuan CIDSI: Siswa SMP-SMA Indonesia Habiskan Rp200 Ribu per Minggu untuk Beli Rokok
Dibandingkan anak pertama, anak kedua biasanya lebih aktif, Moms.
Beberapa orang tua mengeluhkan anak-anak kedua mereka selalu memasuki suatu tempat baru kemudian berlarian.
Mereka mengatakan bahwa anak kedua tidak pernah bisa diam, sedangkan anak pertama bisa lebih tenang.
Bahkan, ada pula penelitian di American Journal of Epidemiology yang menunjukkan bahwa anak-anak kedua memang lahir lebih aktif, punya tekanan darah dan berat badan lebih rendah dibanding anak pertama.
BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Temam Lubuklinggau, Tempat Favorit Belanda Berlibur
7. Cenderung kurang percaya diri
Fakta anak kedua ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena orang tua tanpa sadar suka meminta sang adik untuk mencontoh kelebihan yang dimiliki kakaknya.
Misalnya, sang kakak pandai belajar matematika, sedangkan adiknya lebih mahir bermain bola.
Alih-alih mendukung anak kedua untuk mengasah keahlian bermain bola, orang tua mungkin akan memintanya supaya tidak kalah pintar matematika seperti anak pertama.
BACA JUGA:Abang India Beritahu, 3 Risiko Jika Warga Rohingya Masuk ke Indonesia
Hal ini dapat membuat anak kedua merasa kurang percaya diri atau bahkan rendah diri karena sering dibandingkan dengan kakaknya.
Padahal, setiap anak memang memiliki bakat dan potensinya tersendiri.