LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Lubuklinggau minim. Salah satu penyebabnya, berhentinya operasional RS dr Sobirin di Lubuklinggau.
Karena selama ini, selain PMI Lubuklinggau, pasien juga bisa mendapatkan darah dari RS dr Sobirin yang memiliki Unit Transfusi Darah (UTD).
Namun semenjak penghentian operasional RS dr Sobirin terhitung 1 Desember 2023, permintaan darah untuk pasien, terpusat ke PMI Lubuklinggau.
Hal ini terungkap dari penjelasan Kasi Logistik Unit Donor Darah (UDD) PMI Lubuklinggau, Indra. Bahkan menurutnya, stok darah sudah menipis sejak 2 minggu terakhir.
Bahkan hingga Rabu 13 Desember 2023 stok darah di PMI Lubuklinggau, untuk darah A tinggal 1 kantong, darah B satu kantong, darah AB hanya 1 kantong dan darah O satu kantong.
Indra menambahkan, dengan kondisi sekarang ini, rata-rata stok darah yang ada adalah titipan dari keluarga pendonor darah.
Diakuinya, dahulu saat UTD RS dr Sobirin masih beroperasi, pasokan darah untuk tidak hanya dari PMI.
Namun saat ini, seluruh RS yang ada di Lubuklinggau, jika membutuhkan darah maka mengambil di PMI Lubuklinggau.
BACA JUGA:Debat Capres dan Cawapres Ternoda, Tangan Jahil Pendukung ke Dada MC Perempuan Bikin Geram
Bahkan bukan hanya Lubuklinggau, namun juga Musi Rawas, Muratara dan Empat Lawang.
Permintaan darah diakuinya selama ini rata-rata 300 sampai dengan 400 kantong per bulan, namun saat ini sudah meningkat, hingga 50 persen.
Karena itulah, untuk mengatasi kekurangan stok darah selain menggunakan pendonor darah pengganti.
PMI rutin ikut serta dalam setiap kegiatan oleh instansi dengan melaksanakan kegiatan donor darah.
BACA JUGA:17 Manfaat Konsumsi Buah Kelapa dan Air Kelapa Muda Bagi Kesehatan, Tidak Disangka