Iklan ini menggambarkan Hamas sebagai kelompok teroris yang kejam, mirip dengan ISIS.
Iklan tersebut menunjukkan foto mengerikan seorang wanita bertelanjang tidak bernyata di dalam truk pickup.
Di YouTube, Kementerian Luar Negeri Israel merilis sebanyak 75 iklan berbeda, termasuk iklan yang gamblang.
Video iklan tersebut ditujukan untuk publik di negara Barat seperti Prancis, Jerman, AS, dan Inggris.
BACA JUGA:Ini Erlangga Greschinov, Komandan Netizen Julid Anti Israel, yang Bikin Tentara IDF Kena Mental
Propaganda ini bukan hanya menyasar orang dewasa, namun anak-anak juga.
Israel menyebar iklan dengan judul “Bayi tidak bisa membawa teks di video ini tapi orang tuanya bisa”.
Iklan yang dibuat semenarik mungkin dengan iringan lagu pengandar tidur serta hiasan pelangi dan seekor unicorn yang terbang melintasi layar.
Iklan ini berbunyi, “Kami tahu anak anda tidak dapat membaca ini, namun memohon agar para orang tua bersimpati kepada mereka yang anaknya terbunuh dalam serangan terhadap Israel”.
Iklan lainnya memunculkan narasi provokatif seperti, “Israel akan mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga negara kami dari terorial biadab ini”.
BACA JUGA:Sombong Amat! Israel Klaim Air Hujan Milik Mereka, Warga Palestina Dilarang Mengumpulkan Air
Iklan tersebut diiringi dengan foto-foto dan video penyiksaan yang disebar Israel dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Namun, pihak Hamas tidak membalas iklan tersebut dengan cara yang seperti dilakukan oleh Israel terhadap mereka.
Kelompok Hamas membalas iklan propaganda tersebut dengan merilis sebuah surat di Telegram pada Senin, 27 November 2023.
Surat ini di klaim dari salah seorang sandera yang sudah dibebaskan Hamas pada 24 November 2023.