“Kenapa sebabnya, karena menggunakan atribut tersebut. Di madinah,” ujar Alman.
Alman juga membagikan rekaman imbauan dari jemaah untuk tidak mengenakan atribut Palestina termasuk syal pada saat berada di Arab Saudi.
“Assalamuallaikum. Bismillahirrahmanirrohim. Ini ada sedikit informasi untuk muthawif dan juga jemaah umrah, ada seorang muthawif saat di madinah, ia membawa jemaahnya ke masjid Al Ghomamah, Tetapi ia menggunakan atribut atau syal Palestina. Sehingga ia ditangkap oleh petugas keamanan Saudi. Sampai sekarang masih ditahan, masih diproses. Jadi teman-teman hati-hati, di Mekkah atau Madinah atau sekitarnya, perhatikan masalah ini penting,” ucapnya di video tersebut.
Pada video itu juga, ia mengatakan bahwa dirinya bukan bermaksud tidak mendukung Palestina saat sedag berada di Arab Saudi.
Lantas dirinya tidak pernah mengkampanyekan dukungan untuk Palestina.
“Kami tetap mendoakan yang terbaik saudara kita, apalagi ada orang Indonesia di sana, Ustadz Husein dan Bang Onim,” ujar Alman.
Alman juga mengatakan bahwa ustadaz Husein dan Bang Onim yang tinggal di Palestina dia mengklaim bahwa bagi warga yang dapat stempel paspornya tidak bisa masuk ke Arab Saudi.
“Harus teman-teman ketahui ya, bukan berarti Arab Saudi tidak membela Palestina. Bukan salah. Di Masjidil Haram ini setiap khutbah Jumat atau kegiatan apapun selalu menyuarakan Palestina hanya saja kita terikat dengan aturan di negara orang,” tegasnya.
BACA JUGA:Fair and Lovely Produk Israel? Cek Fakta Produk Kecantikan Ini Apakah Pro Israel atau Palestina
“Ustadz Husein serta Bang Onim susah untuk haji dan umrah di sini. Bukan karena mereka tidak mau kesini ya. Karena ada stempel di paspornya,” sambungnya.
Dijelaskan pula bahwa dari jutaan jemaah di Arab Saudi tidak ada yang berani untuk memakai atribut Palestina baik berbentuk syal ataupun bendera.
Sebab hal tersebut terjadi karena demikian di Arab Saudi tidak memperbolehkannya.
“Alasan lebih lanjut hanya pemerintah yang tahu. Saya hanya tenaga kerja asing yang harus menaati aturan sini,” tegasnya. (*)