Dengan gaya dangdut inovatif yang menggabungkan pengaruh Barat, Melayu, dan Bollywood.
BACA JUGA:Film Tabir Biru Rhoma Irama, Aksi Laga Penyelamatan Gadis, Setan Pati Kalah
Hingga memasuki akhir 1970-an, ia mulai berubah menjadi gaya yang lebih berorientasi Islam, memimpin budaya musik populer yang saleh.
Hingga saat ini karya Rhoma Irama masih menjadi idaman banyak masyarakat.
Dikutip dari wikipedia Indonesia, awal kariernya di dunia hiburan adalah sebagian bintang film kanak-kanak dengan judul Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958 pada saat usianya 11 tahun.
Tahun 1959 Rhoma membentuk band Tornado bersama kakaknya Benny Muharam.
BACA JUGA:Film Tabir Biru Rhoma Irama, Aksi Laga Penyelamatan Gadis, Setan Pati Kalah
Rhoma dan Benny adalah penyanyi duet dengan mengikuti gaya Everly Brothers di Tornado.
Kemudian ia menjadi pemain gitar utama, penyanyi dan pimpinannya yang menggantikan posisi kakaknya Benny Muharam yang sudah keluar ketika Tornado memutuskan untuk dibubarkan saja.
Tornado menjadi membentuk Gayhand saja tahun 1963.
Selain penyanyi, Rhoma juga pernah terjun di dunia akting.
BACA JUGA:Film Tabir Biru Rhoma Irama, Aksi Laga Penyelamatan Gadis, Setan Pati Kalah
Ia menjadi pemeran pembantu dengan penyanyi dan bermain gitar melodi bersama Gayhand dalam dua film Madju Tak Gentar dan Langkah-Langkah di Persimpangan pada tahun 1965.
Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar.
Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.(*)