Nah sisi positif bagi Indonesia, maraknya aksi boikot produk Israel maupun Pro Israel bisa menjadi momen baik.
Momen ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM lokal untuk menarik masyarakat yang menggaungkan boikot.
Dikatakannya, produk UMKM bisa menjadi substitusi berbagai produk global yang diduga terafiliasi atau mendukung Israel.
“Jadi boikot ini juga seharusnya dibarengi dengan penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk UMKM," jelasnya.
BACA JUGA:Beredar Daftar 7 Makanan Produk Israel Paling Terkenal di Dunia, Yuk Simak di Sini
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan seruan boikot merek global yang pro Israel bisa memberikan kesempatan untuk produk lokal tumbuh.
Artinya untuk jangka panjang akan memberikan kesempatan industri barang dalam negeri tumbuh secara signifikan.
Jika seruan boikot berlangsung dalam jangka waktu panjang, kemungkinan berbagai merek global Pro Israel di Indonesia stop beroperasi.
Ujung-ujungnya menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
BACA JUGA:MUI Boikot Produk Pro Israel, Bagaimana MUI Lubuklinggau
Diketahui sejumlah produk Pro Israel yang beredar di Indonesia menjadi sasaran aksi boikot.
Salah satunya produk Unilever yang dinilai Pro terhadap Israel.
Dari catatan LINGGAUPOS.CO.ID, Unilever merupakan perusahaan multinasional berkantor pusat di London, Inggris.
Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh.
BACA JUGA:Isi Lengkap Fatwa MUI Tentang Boikot Produk Pro Israel
Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia.